Oleh: Ahmad Rusdiana
Tamu Agung bulan Ramadhan yang sedang menghampiri kita, di samping dikenal sebagai Syahrul Ijabah, Syahrul Ibadah, Syahrul Maghfirah, Syahrul Qur’an (bulan Alquran); juga dikenal sebagai Syahrut tarbiyah (Bulan pendidikan). Sudah barang tentu, pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang sesuai dengan arah dari Sang Pencipta Allah SWT, dan Nabi Yang Mulia Muhammad SAW.
Syahrul Qur’an (bulan Alquran); Al-quran diturunkan pertama kali pada bulan Ramadhan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Alquran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia untuk menjelaskan mana yang haq dan yang batil . Karenanya, pada bulan Ramadhan umat Islam dianjurkan untuk selalu membaca dan mengamalkan Al-quran guna meraih keberkahan hidup.
Pada bulan Ramadhan wahyu pertama yang di jadikan pertanda pengangkatan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul di turunkan, yaitu dengan turunnya surat Al-Alaq ayat 1-5 :
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemmurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia melarang manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-„Alaq [96]:1-5).0
Sebagian besar umat Islam tentu sudah tidak asing lagi dengan Surat Al-Alaq ayat 1-5. Sebab, ayat 1-5 pada Surat Al-Alaq merupakan ayat-ayat yang pertama kali diturunkan. Surat yang terdiri dari 19 ayat ini adalah surat ke-96 pada Al-Qur’an dan tergolong dalam surat Makkiyah . Al-Alaq berarti segumpal darah yang diambil dari ayat kedua. Surah ini menjelaskan tentang penciptaan manusia serta pentingnya ilmu pengetahuan. Muslim dan muslimah diwajibkan untuk menuntut ilmu sejak buaian hingga ke liang lahat. Sebagaimana banyak ayat di dalam Al-Qur’an yang mengandung ilmu pengetahuan mengenai alam semesta. Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan hamba-Nya untuk banyak mempelajari ilmu pengetahuan dan membaca buku.
Perintah tersebut salah satunya terkandung dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5. Dengan berbekal ilmu pengetahuan, manusia mampu membuktikan kekuatan dan kebesaran Allah SWT. Melalui surat ini pula, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk mencari tahu siapa Tuhan yang menciptakan.
Isi Surat Al Alaq Ayat 1-5, antara lain sebagai berikut:
Pertama: Pentingnya Ilmu Pengetahuan; Surah Al Alaq ayat 1-5 berisi tentang pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Ayat ini menyerukan kepada semua manusia untuk mencari ilmu sebanyak mungkin. Sesuai dengan pepatah Islam, seorang muslim diwajibkan mencari ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Artinya, selama masih bernyawa, tidak ada alasan bagi muslim dan muslimah untuk bermalas-malasan mencari ilmu.
Kedua: Proses Penciptaan Manusia; Pada ayat 1-5 Surah Al Alaq juga menyebutkan mengenai proses penciptaan manusia. Dijelaskan pada ayat ini, manusia diciptakan dari segumpal darah. Ilmu pengetahuan modern menjelaskan segumpal darah yang dimaksud adalah proses pertemuan antara sel telur dan sel sperma dalam rahim wanita. Allah SWT menciptakan manusia dengan bentuk paling sempurna dari pada ciptaan-Nya yang lain.
Ketiga: Perintah Banyak Membaca dan Belajar; Surah ini juga berisi perintah kepada manusia untuk memperbanyak membaca dan belajar. Membaca merupakan satu cara untuk memperoleh pengetahuan serta wawasan yang luas. Sejumlah disiplin ilmu juga perlu dipelajari. Tujuannya adalah agar bisa menjadi manusia yang bijaksana dan tidak mudah menyalahkan orang lain bila berbeda pendapat. Hal ini dikarenakan dengan banyak membaca, pikiran manusia bisa semakin terbuka. Objek untuk membaca juga sangat luas yaitu berupa segala hal yang ada di sekeliling manusia.
Keempat: Anjuran Mencari Ilmu; Allah SWT telah melarang kepada manusia dengan perantara kalam. Manusia mampu mencatat semua ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya. Selain mempermudah mengingatnya, hal itu dilakukan agar ilmu pengetahuan dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Seperti para ulama dan ilmuwan yang juga menulis dan membukukan karya-karyanya. Karya-karya inilah yang memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan di era selanjutnya.
Kelima: Ilmu Datangnya dari Allah; Ilmu adalah cahaya dan Allah SWT akan memberikan cahaya-Nya kepada orang-orang yang bersih dari kemaksiatan. Sebagaimana yang tertulis dalam Surah Al Alaq, semua ilmu pengetahuan datangnya dari Allah SWT. Mengingat, manusia tidak membawa apapun saat mereka lahir ke bumi. Mereka juga tidak mengetahui apapun saat lahir ke dunia. Dengan kemurahan hati-Nya, Allah SWT melarang manusia mengenai ilmu pengetahuan melalui berbagai macam cara. Karenanya, jangan sampai ilmu pengetahuan membuat manusia menjadi sombong dan melupakan Tuhan yang mengajarinya. Sudah sepantasnya ilmu pengetahuan dapat membuat manusia menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Karena sejatinya, ilmu pengetahuan merupakan jalan menuju Tuhan.
Keenam: Perintah untuk Tidak Mudah Menyerah;Surah Al Alaq ayat 1-5 ini juga berkaitan dengan usaha dan kerja keras. Dalam kisah turunnya kelima ayat tersebut, Malaikat Jibril memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk membaca. Bahkan Malaikat Jibril berulangnya hingga 3 kali dan Rasulullah SAW pun mengatakan bahwa ia tidak bisa membaca. Tentu saja tidak mudah bagi Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Dan ini juga bukan perkara mudah bagi Rasulullah SAW dalam menerima wahyu dari Allah SWT. Kendati begitu, Malaikat Jibril tetap berusaha membimbing Nabi Muhammad SAW agar bisa mengikuti bacaan yang disampaikannya hingga benar. Padahal kala itu Nabi Muhammad SAW tidak bisa membaca dan menulis. Akan tetapi, Allah SWT senantiasa membantu serta membantu hamba-Nya yang ingin berusaha dan berdoa. Hal tersebut menandakan, Allah SWT menginginkan manusia untuk tidak mudah menyerah. Selama masih bernafas, manusia tidak boleh menyerah dengan keadaan.
Keenam aspek perintah bagi manusia ini, yang dimiliki oleh para Nabi, Rasul, Ulama, Syuhada, dan para ilmuwan, serta penemu pada masanya saat itu. Dan kita semua sebagai insan terpilih dituntut untuk mengamalkannya di bulan Ramadhan yang penuh dengan rahmat, keberkahan dan magfirah Allah SWT . Oleh karena itu, melalui mimbar Jum’ah ini, marilah aneka kenikmatan yang ada disyukuri dengan cara meningkatkan takwallah, yakni menjalankan perintah dan menjahui yang dilarang. Dengan itu pula mudah-mudahan magfirah Allah SWT ., segera didapat. Allahummagfirli dzunuubi ya robbal ‘alamiin.
*(Artikel ini merupakan esensi dari khutbah Jumat tanggal 7 April 2023).
H.Ahmad Rusdiana adalah guru besar Manajemen Pendidikan UIN SGD Bandung.