Oleh: A.Rusdiana
Dies Natalis UIN Bandung diperingati setiap tanggal 8 April, Dihitung dari tanggal pendiriannya 55 tahun silam bertepatan dengan 10 Muharam 1388 H atau 8 April 1968 didirikanlah IAIN SGD Bandung berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1968. Peringatan Dies Natalis UIN Bandung yang ke- 55, Jatuh pada hari Sabtu 08 April 2023, bertepatan dengan 17 Ramadhan 1444. H. Peringatan Nuzulul Qur’an. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) yang dulu dikenal sebagai IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Bandung, merupakan perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Cibiru, Bandung, Jawa Barat. Nama Perguruan Tinggi ini diambil dari nama salah satu tokoh penyebar Islam Walisongo, yakni Sunan Gunung Djati. Berdirinya UIN Sunan Gunung Djati merupakan sejarah kelanjutan atau pengembangan IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sunan Gunung Djati Bandung. Berawal dari Perjuangan para tokoh umat Islam Jawa Barat membuahkan hasil, yaitu berdirinya IAIN Sunan Gunung Djati. Pada tahun 1967 dibentuk Panitia Perizinan Pendirian IAIN Jawa Barat yang beranggotakan sejumlah tokok masyarakat, cendikiawan muslim, dan alim ulama. Terbentuknya Panitia Perizinan IAIN merupakan sebuah gagasan KH Anwar Musaddad, KH A. Muiz, Arthata, dan KHR Sudja’i. Kemudian Menteri Agama RI mengesahkan panitia tersebut melalui Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 128 Tahun 1967. Bertepatan dengan 10 Muharam 1388 H atau 8 April 1968 didirikanlah IAIN SGD Bandung berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1968. Dalam perkembanganya,
Terkait hal itu, Sabtu 8 April 2023, Ekpos,com melakukan wawancara tertulis dengan salah satu Guru Besar UIN SGD Bandung, Prof.Dr.H.Ahmad Rusdiana, MM
1.Bagaimana tanggapan dengan Dies Natalis UIN SGD Bandung ke 55.
Perayaan Dies Natalis UIN SGD Bandung ke-55 merupakan momen penting bagi UIN SGD Bandung untuk merayakan kerajinan dalam bidang akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat selama 55 tahun terakhir. Selain itu, acara tersebut juga bisa menjadi kesempatan bagi UIN SGD Bandung untuk mengacaukan masa lalu, menilai kinerja terkini, dan merencanakan masa depan institusi. Tanggapan atau pihak-pihak terkait perayaan ini mungkin berbeda-beda, tergantung pada sudut pandang dan pengalaman mereka dengan UIN SGD Bandung. Namun, secara umum, merayakan Dies Natalis dapat menjadi momen penting untuk merayakan keberhasilan dan memotivasi institusi untuk terus berkembang dan meraih prestasi lebih baik di masa depan.
2.Bagaimana melihat Peran UIN Bandung di era Revolusi Industri 5.0
Revoluti Industri 5.0 merupakan era baru yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat dan meluas, serta transformasi bisnis dan masyarakat yang signifikan. Era ini ditandai dengan kemunculan teknologi-teknologi baru seperti AI, IoT, big data, dan lainnya yang mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia. Sebagai perguruan tinggi Islam negeri, UIN Bandung memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh era Revolusi Industri 5.0.
Sebagai institusi pendidikan, UIN Bandung dapat memainkan peran penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tuntutan industri 5.0. UIN Bandung dapat mengembangkan kurikulum yang relevan dengan teknologi-teknologi baru dan mengintegrasikan teknologi pengajaran dalam seluruh program studinya. Selain itu, UIN Bandung dapat melatih mahasiswa dalam skill soft skill, seperti kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah, yang sangat diperlukan di era 5.0.
Selain itu, UIN Bandung juga dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan inovasi baru yang dapat membantu memecahkan masalah sosial dan lingkungan yang kompleks. UIN Bandung dapat melakukan penelitian dan pengembangan teknologi yang berfokus pada pengembangan masyarakat dan kesejahteraan umat manusia, serta menerapkan teknologi-teknologi baru dalam pengabdian kepada masyarakat.
Secara keseluruhan, peran UIN Bandung dalam era Revolusi Industri 5.0 adalah menghasilkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tuntutan teknologi baru dan memainkan peran dalam mengembangkan teknologi dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan sosial dan lingkungan.
3.Apa tantangan dan hambatan Perguruan Tinggi Islam pada umumnya Khususnnya UIN SGD Bandung kedepannya?
Sebagai perguruan tinggi Islam, UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam pada umumnya menghadapi beberapa tantangan dan hambatan di masa depan. Beberapa tantangan dan hambatan tersebut antara lain:
Pertama; Perubahan Lingkungan Pendidikan: Lingkungan pendidikan akan terus berubah dengan munculnya teknologi baru dan perkembangan budaya dan nilai yang berubah-ubah. Hal ini dapat mempengaruhi ketegangan terhadap perguruan tinggi Islam, sehingga UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam pada umumnya harus terus mengikuti perkembangan dan memperbaharui kurikulum dan strategi pengajaran.
Kedua; Persaingan Global: Perguruan tinggi Islam pada umumnya akan semakin menghadapi persaingan global dalam menjaring mahasiswa dan menarik dana pendanaan dari berbagai sumber. UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam lainnya harus terus meningkatkan reputasi dan citra mereka, serta memberikan pendidikan yang berkualitas untuk memenangkan persaingan ini.
Ketig; Kurangnya Sumber Daya: Kurangnya sumber daya dapat menjadi hambatan bagi perguruan tinggi Islam, seperti kekurangan dana pembiayaan, kekurangan tenaga pengajar dan administrasi staf, serta fasilitas dan infrastruktur yang kurang memadai. UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam pada umumnya harus mencari cara untuk meningkatkan sumber daya mereka dengan memperkuat kerjasama dengan industri dan pihak-pihak lainnya.
Keempat; Pengembangan Kurikulum dan Teknologi: Perguruan tinggi Islam harus mengembangkan kurikulum yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja, serta menggunakan teknologi yang tepat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran. UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam pada umumnya harus terus meningkatkan kemampuan mereka dalam pengembangan kurikulum dan teknologi.
Kelima; Pengembangan Penelitian dan Inovasi: Perguruan tinggi Islam harus terus meningkatkan kemampuan dalam penelitian dan inovasi untuk memecahkan masalah sosial dan lingkungan yang kompleks. UIN SGD Bandung dan Perguruan Tinggi Islam pada umumnya harus mencari cara untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam penelitian dan inovasi, serta meningkatkan keterlibatan industri dan pihak-pihak lain dalam upaya ini.
Keenam; Tantangan Multi-Dimensi: Tantangan dalam perguruan tinggi Islam tidak hanya berada pada lingkup pendidikan, tetapi juga pada lingkup pengembangan karakter mahasiswa, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan spiritualitas. UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam pada umumnya harus mampu menghadapi tantangan ini secara terintegrasi dan holistik.
4. Langkah strategi seperti apa agar konsep unggul dan kompetitif dapat terealisasi?
Untuk mewujudkan konsep unggul dan kompetitif, UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam pada umumnya harus melakukan upaya strategi dalam berbagai bidang. Beberapa upaya strategi yang dapat dilakukan antara lain:
Pertama; Peningkatan Kualitas Pengajaran: UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam pada umumnya harus memperbaharui kurikulum dan metode pengajaran mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, perguruan tinggi juga dapat meningkatkan kualitas pengajar dengan memberikan pelatihan dan pengembangan profesional serta merekrut tenaga tenaga kerja berkualitas tinggi.
Kedua; Memperkuat Kerjasama dengan Industri: Perguruan tinggi Islam harus memperkuat kerjasama dengan industri dalam memperoleh sumber daya, memberikan magang, dan penelitian. Hal ini akan membantu perguruan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan kekuatan industri dan memperkuat jaringan mereka di dunia bisnis.
Ketiga; Meningkatkan Riset dan Inovasi: Perguruan tinggi Islam harus meningkatkan kemampuan mereka dalam riset dan inovasi, dan memperkuat keterlibatan industri dan pihak-pihak lain dalam upaya ini. Penelitian dan inovasi akan membantu perguruan tinggi untuk memecahkan masalah sosial dan lingkungan yang kompleks dan meningkatkan relevansi kurikulum dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja.
Keempat; Meningkatkan pemecahan Mahasiswa: UIN SGD Bandung dan Perguruan Tinggi Islam pada umumnya harus meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik dan non-akademik. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang menarik minat mahasiswa, seperti program magang, pertukaran pelajar, dan kegiatan sosial.
Kelima; Meningkatkan Kualitas Fasilitas dan Infrastruktur: UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam pada umumnya harus meningkatkan kualitas fasilitas dan infrastruktur mereka, seperti gedung perkuliahan, laboratorium, perpustakaan, dan sarana olahraga. Hal ini akan meningkatkan kualitas pengajaran dan menarik minat mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi tersebut.
Keenam; Meningkatkan Branding dan Citra: Perguruan tinggi Islam harus memperkuat branding dan citra mereka di mata masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kampanye pemasaran yang efektif dan meningkatkan kualitas komunikasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Melalui upaya strategi yang terencana dan terintegrasi, UIN SGD Bandung dan perguruan tinggi Islam pada umumnya dapat mewujudkan konsep dan kompetitif yang diharapkan.
Sebagai sivitas akademika UIN SGD Bandung, momentum Dies Natalis ke 55 dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk menggambarkan capaian-capaian yang telah dicapai oleh perguruan tinggi ini selama setengah abad terakhir. Selain itu, momentum ini juga dapat dijadikan sebagai ajang untuk menenangkan kembali arah dan strategi ke depan UIN SGD Bandung dalam menghadapi tantangan di era yang semakin kompleks dan dinamis. Selain melakukan refleksi dan renungan, sivitas akademika UIN SGD Bandung dapat mengajak untuk melakukan beberapa kegiatan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke 55 ini. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: Pertama: Seminar dan Diskusi: Mengadakan seminar dan diskusi yang melibatkan dosen, mahasiswa, dan stakeholder lainnya untuk membahas isu-isu terkini di bidang keilmuan dan sosial kemasyarakatan. Kedua; Kegiatan Sosial: Mengadakan kegiatan sosial, seperti donor darah, bakti sosial, dan program-program pengabdian masyarakat lainnya sebagai wujud dari komitmen UIN SGD Bandung dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Ketiga: Pameran: Mengadakan pameran karya-karya dosen dan mahasiswa, baik di bidang seni, ilmu pengetahuan, maupun teknologi untuk memperlihatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh UIN SGD Bandung. Keempat: Pelatihan dan Workshop: Mengadakan pelatihan dan workshop untuk mahasiswa dan dosen dalam bidang-bidang tertentu, seperti kewirausahaan, penelitian, dan inovasi. Kelima: Upacara Peringatan: Mengadakan upacara peringatan yang dibuka oleh seluruh sivitas akademika dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperingati momen peringatan Dies Natalis ke 55 UIN SGD Bandung. dan program-program pengabdian masyarakat lainnya sebagai wujud dari komitmen UIN SGD Bandung dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Ketiga: Pameran: Mengadakan pameran karya-karya dosen dan mahasiswa, baik di bidang seni, ilmu pengetahuan, maupun teknologi untuk memperlihatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh UIN SGD Bandung. Keempat: Pelatihan dan Workshop: Mengadakan pelatihan dan workshop untuk mahasiswa dan dosen dalam bidang-bidang tertentu, seperti kewirausahaan, penelitian, dan inovasi. Kelima: Upacara Peringatan: Mengadakan upacara peringatan yang dibuka oleh seluruh sivitas akademika dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperingati momen peringatan Dies Natalis ke 55 UIN SGD Bandung. dan program-program pengabdian masyarakat lainnya sebagai wujud dari komitmen UIN SGD Bandung dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Ketiga: Pameran: Mengadakan pameran karya-karya dosen dan mahasiswa, baik di bidang seni, ilmu pengetahuan, maupun teknologi untuk memperlihatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh UIN SGD Bandung. Keempat: Pelatihan dan Workshop: Mengadakan pelatihan dan workshop untuk mahasiswa dan dosen dalam bidang-bidang tertentu, seperti kewirausahaan, penelitian, dan inovasi. Kelima: Upacara Peringatan: Mengadakan upacara peringatan yang dibuka oleh seluruh sivitas akademika dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperingati momen peringatan Dies Natalis ke 55 UIN SGD Bandung. Mengadakan pameran karya-karya dosen dan mahasiswa, baik di bidang seni, ilmu pengetahuan, maupun teknologi untuk mengungkap kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh UIN SGD Bandung. Keempat: Pelatihan dan Workshop: Mengadakan pelatihan dan workshop untuk mahasiswa dan dosen dalam bidang-bidang tertentu, seperti kewirausahaan, penelitian, dan inovasi. Kelima: Upacara Peringatan: Mengadakan upacara peringatan yang dibuka oleh seluruh sivitas akademika dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperingati momen peringatan Dies Natalis ke 55 UIN SGD Bandung. Mengadakan pameran karya-karya dosen dan mahasiswa, baik di bidang seni, ilmu pengetahuan, maupun teknologi untuk mengungkap kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh UIN SGD Bandung. Keempat: Pelatihan dan Workshop: Mengadakan pelatihan dan workshop untuk mahasiswa dan dosen dalam bidang-bidang tertentu, seperti kewirausahaan, penelitian, dan inovasi. Kelima: Upacara Peringatan: Mengadakan upacara peringatan yang dibuka oleh seluruh sivitas akademika dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperingati momen peringatan Dies Natalis ke 55 UIN SGD Bandung. penelitian, dan inovasi. Kelima: Upacara Peringatan: Mengadakan upacara peringatan yang dibuka oleh seluruh sivitas akademika dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperingati momen peringatan Dies Natalis ke 55 UIN SGD Bandung. penelitian, dan inovasi. Kelima: Upacara Peringatan: Mengadakan upacara peringatan yang dibuka oleh seluruh sivitas akademika dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperingati momen peringatan Dies Natalis ke 55 UIN SGD Bandung.
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan sivitas akademik UIN SGD Bandung dapat memberikan kontribusi positif bagi perguruan tinggi dan masyarakat di sekitarnya, serta memperkuat citra dan reputasi perguruan tinggi Islam di Indonesia.
Wallahu A’lam Bishowab
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan; Penulis buku: Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/store/books/author?id.