Sidak ke Pasar, Bupati dan Kapolres Demak dan Forkompinda Pastikan Ketersediaan Kepokmas Aman

 

Demak – ekpos.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Bupati Demak, Eisti’anah bersama Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono, Sekda, Dandim Kajari, Kadis Perdagangan & UMKM, Kadis Sosial mengecek ketersedian beras di gudang Bulog Demak serta memantau harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di Pasar Karanganyar, Senin (10/4/2023).

Bupati Eisti’anah mengatakan bahwa, persediaan kebutuhan bahan pokok pada bulan suci Ramadhan menjelang hari raya Idul Fitri ini aman dan mencukupi serta tidak ada lagi kenaikan harga yang signifikan.

“Untuk ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, alhamdulillah aman dan tidak ada yang kurang. Terkait harga sejauh ini tidak ada yang mengalami kenaikan secara signifikan,” kata Eisti’anah.

Saat ini, untuk harga beras di Pasar Karanganyar mencapai Rp 12.000 perkilogram, minyak goreng kemasan Rp 17.000 / liter. Sedangkan untuk daging ayam mencapai Rp 38.000 perkilogram dan daging sapi di jual dengan harga Rp 130.000 perkilogram.

Lalu untuk bumbu dapur seperti bawang merah Rp. 22.000 perkilogram, bawang putih Rp 35.000 perkilogram. Sedangkan harga cabe rawit setan mencapai Rp 70.000 perkilogram dan cabe merah kriting Rp 28.000 perkilogram.

Lanjut Eisti’anah, Pemkab juga mengantisipasi dan membantu masyarakat yang kurang mampu dengan cara seperti memberikan bantuan sosial dan pasar murah yang digelar di berbagai wilayah.

“Ini bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat, tidak hanya melihat harga saja tapi antusias memberikan bantuan,” paparnya.

Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono mengatakan, pihaknya akan menindak tegas pedagang yang nakal dengan memainkan harga dan menimbun bahan kebutuhan pokok.

“Jika ada pedagang nakal atau pemodal yang menimbun bahan sembako demi kepentingan dan keuntungan pribadi serta berdampak pada sulitnya mendapatkan barang tersebut, maka akan kami tindak tegas,” kata Budi.

Budi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tidak panic buying atau tindakan membeli barang dalam jumlah besar karena panik akan ketersediaan barang kebutuhan pokok yang diperlukan.

“Kami harap masyarakat tidak panik. Seperti tahun kemarin begitu mendengar minyak goreng langka di pasaran, mereka langsung membeli minyak goreng dalam jumlah besar sehingga menyebabkan kelangkaan di pasaran,” pungkasnya. (Red/Munthohar/Ershi).

Total
0
Shares
Previous Article

Pesantren Kilat dari Atas Kapal Perang, Gelar Bakti Sosial di Pulau Pramuka

Next Article

Polisi Amankan 3 Remaja Pelaku Tawuran di Neglasari, Korban Alami Luka di Pergelangan Tangan

Related Posts