Bandung, ekpos.com
Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN SGD Bandung Prof.Dr.A.Rusdiana,MM, mengatakan Hari Buku Nasional setiap 17 Mei merupakan peringatan yang penting dan relevan dalam mendorong minat membaca di kalangan masyarakat. Hal ini menggarisbawahi pentingnya literasi dan pengembangan pengetahuan melalui buku-buku.
“ Momen tersebut merupakan kesempatan untuk menghargai dan mempromosikan peran penting perpustakaan dalam menyediakan akses terhadap bahan bacaan.” Ujar Rusdiana, di Bandung, Jumat,(19/05)
Rusdiana mengungkapkan Hari Buku Nasional memiliki tiga nilai edukasi yang dapat diambil, seperti: (a)Mendorong minat baca: Hari ini pentingnya membaca sebagai aktivitas yang mengembangkan wawasan dan meningkatkan pemahaman kita tentang dunia. (b) Mengapresiasi budaya: Buku merupakan cerminan kekayaan budaya yang beragam, sehingga peringatan ini mendorong penghargaan terhadap berbagai tradisi dan perspektif yang terdapat dalam sastra. (c) Menggalakkan kreativitas dan imajinasi: Membaca buku dapat memicu imajinasi dan kreativitas kita, membantu mengembangkan daya pikir dan memecahkan masalah.
Iapun berpesan kepada generasi muda terkait harti buku nasional bahwa (a) Pentingnya membaca: Buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kunci untuk dan menjelajahi pengetahuan serta pengalaman orang lain memahami. (b) Membaca sebagai kebiasaan seumur hidup: mengungkapkan kebiasaan membaca sejak dini akan membantu generasi muda untuk terus belajar, tumbuh, dan beradaptasi di dunia yang terus berkembang. (c) Manfaat teknologi yang bijak: Meskipun teknologi memberikan akses luas ke informasi, membaca buku tetap penting untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam dan kritis.
Rusdiana berharap dengan peringatan Hari Buku Nasional bisa meningkatnya minat baca masyarakat yakni dapat mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih aktif membaca dan menghargai buku sebagai sumber pengetahuan. Selanjutnya ada peningkatan akses terhadap bahan bacaan.
” Diharapkan ada upaya untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap buku dan perpustakaan di seluruh negeri, termasuk pengembangan perpustakaan digital dan program literasi yang inklusif. Serta peningkatan apresiasi terhadap penerbitan industri: Harapannya, peringatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendukung penerbitan industri dan karya-karya penulis lokal, serta mempromosikan kegiatan literasi di Indonesia.” terang Rusdiana.***