BANDUNG, Ekpos.Com — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendorong implementasi Program Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan Sampah (Kang Pisman) di setiap RW.
Untuk mengakselerasi itu, Pemkot menggelar sosialisasi Kang Pisman yang dihadiri 1.568 RW di Sub Wilayah Kota (SWK) Bandung yang siap kotanya nol sampah.
Kali ini, seluruh ketua RW di wilayah eks Tegalega mengikuti edukasi dan sosialisasi Kang Pisman Tingkat RW.
Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, upaya pengolahan sampah ini bisa dilakukan secara masif di seluruh RW yang ada di Kota Bandung dengan metode bola salju.
“Ini artinya pesan dan sosialiasi kita bisa tersampaikan langsung. Semoga terus berproses dan berprogres,” terangnya usai menghadiri sosialisasi, Minggu (18/6/2023).
Wilayah Sub Tegallega menjadi wilayah terakhir roadshow sosialisasi Kang Pisman. Sebelumnya, acara pengenalan dan penanganan masalah sampah juga teah digelar untuk wilayah Gedebage, Ubermanik, Bojonegara, Karees dan lainnya.
Ema optimis penanganan sampah di Kota Bandung dapat dilakukan dengan baik. Ia berkaca pada contoh kawasan yang telah berhasil menangani masalah sampah.
Seperti misalnya di RW 12 Maleer, di RW 02 Cipamokolan, dan di RW 7 Sarijadi.
“Saya yakin akan muncul Kawasan Bebas Sampah (KBS) baru, harapannya di seluruh Kawasan Kota Bandung Bisa Bebas sampah, “harapnya.
“Kontribusi masyarakat untuk menyelesaikan masalah sampah ini menjadi kunci. Kita lebih baik hidup dari sampah, daripada hidup jadi sampah,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudi Prayudi mengungkapkan, wilayah atau kawasan yang sukses menerapkan Kang Pisman cenderung tidak mengalami masalah saat terjadi penumpukan sampah.
Selain itu, Dudi juga menyampaikan saat ini 55 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang sempat mengalami penumpukan pasca IdulFitri, kini semuanya sudah normal.
Meski begitu, kata Dudi, hal ini bukan berarti penanganan sampah selesai.
“Kita tidak bisa berleha-leha. Sebab TPA Sarimukti sudah overload. Jadi, mari terapkan Kang Pisman. Seperti sama-sama diketahui, daerah yang menerapkan Kang Pisman tidak terpengaruh apa-apa saat terjadi penumpukan sampah kemarin,” kata Dudi.**