Sukabumi – ekpos.com – Sebelumnya, melalui pengeras suara tim pengurus Masjid Jami Al-Muhajirin MEWAWAR (mengumumkan ke warga BPR-red), bahwa shalat subuh berjamaah hari ini Minggu (2/7), dihadiri Walikota Sukabumi, H. Ahmad Fahmi, yang didampingi sejumlah aparat lainnya.
Akhir shalat menurut sejumlah warga katanya, akan ada pengajian/tausyiiyah, dilanjut dengan pengarahan dari Walikota diantaranya mungkin masa jabatan akan berakhir, serta diumumungkan pula tentang Kota Sukabumi mendapat predikat juara kesatu terbaik PEMBANGUNAN KOTA tingkat nasional dibidang pembangunan.
Diakhiri dengan pemberian bantuan dana untuk masjid ke Ketua DKM Masjid Jami Al-Muhajirin, JAJA PERMANA.
Dari pantauan awak media, setelah selesai shalat subuh berjamaah, sedikitnya puluhan warga jamaah meninggalkan masjid tidak berminat mengikuti acara berikutnya yang akan dilakukan H. Ahmad Fahmi, beda lagi dengan warga lainnya dari RT. 005 mengatakan, Saya mah dengkulnya lagi sakit jadi gk bisa lama-lama duduk dan berdiri, ucapnya.
“Padahal pengajian/tausyiah tersebut tidak membicarakan masa jabatan akan berakhir maupun lainnya,” tutur DOAR saat pulang bareng dengan awak media.
Piur soal kepribadian seseorang sejak zaman nabi sudah ada seperti status manusia, ada yang kaya ya kaya, ada yang setengah kaya ya setengah kaya dan ada yang miskin ya miskin. “Jadi, umat tersebut tidak perlu khawatir dengan ke statusannya itu, karena ALLAH SAW telah mengatur rejekinya masing-masing apalagi kalau umat tersebut sering melakukan shalatnya berjamaah dan melaksanakan kewajiban kewajibannya sebagai umat muslim,” tegas Walikota Sukabumi, H. Ahmad Fahmi.
Lain lokasi awak media berpapasan dengan bendahara Masjid Jami Ba’itul Mukmin EDDY SUPARDI, menanggapi tentang kehadirannya Walikota H. Ahmad Fahmi ke Masjid Jami Al-Muhajirin untuk memberikan tausyiiah dan sangat disayangkan sejumlah jemaahnya pada pergi/pulang. “SUBHANULLAH, seharusnya menghargai kehadirannya beliau selaku walikota,” katanya. (Aki Yunus/AM Hamzah).