BANDUNG, Ekpos.Com >> Pada tahun 2024 Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat akan melakukan penambahan sekolah negeri. Selain itu jumlah sekolah peduli duafa atau kouta bagi pelajar dari keluarga ekonomi tidak mampu.
“Untuk tahun ini berupaya fokus melanjutkan program yang sudah ada di Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pendidikan atau APBD Jabar 2023. Sambil mengevaluasi sebagai bahan rencana atau wacana program di tahun 2024,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Drs. H. Wahyu Mijaya, S.H, M.Si.
Dikatakan Wahyu, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memprioritaskan pembangunan SMA/SMK baru di 33 kecamatan di Jabar.
“Walaupun sebenarnya, berdasarkan data ada sekitar 130 kecamatan yang membutuhkan SMA/SMK baru. Namun ada sekitar SMA/SMK negeri di 33 kecamatan yang kita prioritaskan, dan akan dimulai pada 2024. Prosesnya bertahap, mulai tahun 2024, 2025, dan 2026 sesuai dengan kemampuan anggaran,” jelasnya.
Pelaksanaan pembangunannya atau pengadaan SMA/SMK baru itu tidak seluruhnya membangun yang baru, tetapi ada juga yang mengubah statusnya dari swasta ke negeri, seperti pengadaan SLB. Di Bogor ada 2 SLB swasta yang diubah statusnya menjadi negeri. Pola semacam itu juga kita akan lakukan,” imbuhnya.
Selain itu Dinas Pendidikan Jabar juga mengarahkan agar sekolah negeri atau swasta yang masih memiliki kapasitas.
“Bagi mereka yang tidak memiliki uang, Dinas Pendidikan akan menyediakan kouta sekitar 7000 siswa untuk program sekolah peduli dhuafa bagi keluarga ekonomi tidak mampu,”pungkasnya.*
