Herman Hayong: Bahlil Hanya Benalu Politik yang Merusak Tatanan Demokrasi

 

NTT – ekpos.com – Herman Hayong, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Bidang Pemenangan Pemilu Bali-Nusra menilai, pernyataan Bahlil Lahadalia sebagai sebuah pelecehan terhadap partai beringin.

Ia menilai, Menteri Investasi Indonesia dan Kepala BKPM tersebut adalah orang luar yang tidak berhak cawe-cawe kondisi di internal Golkar.

“Cara berpolitik seperti yang dipertontonkan Bahlil dan kelompok pendukungnya ini yang menjadi momok yang merusak tatanan demokrasi kita selama ini. Ini semacam komedi politik yang paling tolol,” ungkap Herman Hayong kepada media.

Bahlil yang secara tiba-tiba menyatakan dirinya siap maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar untuk menyelamatkan partai beringin, dinilai hanya petualang politik semata.

“Inilah kumpulan para benalu politik dan kaum Aportunis politik yang menghambat modernisasi organisasi parpol di Indonesia. Ini adalah perkumpulan orang-orang dungu yang memiliki libido politik yang tinggi sehingga mengalahkan akal sehat,” tambah Herman.

Gerakan yang dilakukan oleh sejumlah pihak termasuk Bahlil ini dinilai membahayakan kondisi politik di Tanah Air.

“Politik Indonesia hari ini harus berbasis penguatan kelembagaan politik dengan basis ideologi yang kuat pada semua kader. Bukan sebaliknya dominasi kekuasaan berbasis kedunguan. Semua yang ada pada Bahlil tidak sesuai nalar kader partai Golkar pada umumnya, maka ini disebut kumpulan orang-orang absolutis yang memiliki cara berpikir yang banal,” ungkap Herman.

Ia pun mengajak semua kader Golkar untuk berpikir jernih dan kompak menghadapi petualang politik seperti Bahlil.

“Semua kader Golkar harus mengakhiri era absolutisme dengan nalar doxa dan perselingkuhan politik tak berguna seperti yang dipertontonkan hari-hari belakangan ini,” tambahnya.

Apalagi status Bahlil sendiri sudah bukan lagi anggota Golkar, seperti yang ia ucapkan sendiri pada pelantikan menteri pada 2019.

“Status Bahlil itu baru sebagai simpatisan partai Golkar, bukan anggota, belum bisa dikategorikan sebagai Kader, maka bagi siapapun yang mendorong nama Bahlil telah melakukan penghinaan terhadap seluruh kader partai Golkar yang telah mengikuti proses kaderisasi yang terjadi di partai Golkar selama ini,” tutur Herman.

Menurut Herman, atas pernyataan Bahlil itu, maka harus dilakukan perlawanan secara kolektif agar kelompok semacam ini tidak lagi merusak tatanan politik di Tanah Air. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Panglima TNI : Kurikulum Sesko TNI Masih Relevan

Next Article

Babinsa Mapurujaya Lakukan Komsos Bersama Pembuat Perahu Tradisional

Related Posts