Bandung,ekpos.com
— Bukan SK rektor baru yang keluar, melainkan SK perpanjangan masa jabatan rektor lama yang muncul. Begitulah ungkapan sejumlah masyarakat Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, setelah mendengar kabar belum dilantiknya rektor baru oleh Menteri Agama.
Masyarakat kampus UIN Bandung rupanya sudah sangat merindukan kehadiran rektor baru, pengganti Prof Mahmud yang jabatannya habis pada 22 Juli 2023. Prof Mahmud malah diperpanjang masa jabatannya, melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Nomor 079602/B.II/3/2023, tertanggal 20 Juli 2023.
Sudah diberitakan sebelumnya, suksesi Rektor UIN Bandung yang dimulai 6 April 2023 melahirkan 13 calon. Berbagai tahapan seleksi sudah mereka lalui, hingga tahapan akhir uji kepatutan dan kelayakan oleh Tim Sebelas di Jakarta, (12-14 Juli 2023), mencari tiga calon terbaik, untuk dipilih Menteri Agama.
Hingga saat ini tidak ada seorang pun pihak kampus yang tahu, siapa tiga nama itu, kecuali para pentolan pejabat Kemenag RI. Termasuk rektor terpilih, hingga kini masih rahasia. Masyarakat kampus hanya tahu ada SK perpanjangan masa jabatan Rektor Mahmud sampai dilantiknya rektor baru.
Beragam tanggapan dan spekulasi di kalangan masyarakat kampus mengenai tiga besar calon rektor yang masuk ke meja Menteri Agama. Spekulasi itu didasari oleh harapan agar jagoanya terpilih menjadi rektor UIN yang baru, sebagian lagi mengaku mendapat bocoran dari pusat. Ada juga yang memprediksi berdasarkan analisis afiliasi kelompok (NU/PMII/HMI), dan jaringan pejabat-pejabat pusat yang dimiliki calon.
“Saya mendapat kabar dari pusat, tiga besar calon itu adalah Prof BQ (Bambang Qomaruzzaman, red), Prof Rosihon, dan Prof Ulfiah,” cetus salah seorang dosen UIN Bandung.
“Menurut Kami, tiga besar yang masuk ke meja Menteri itu adalah Prof Rosihon, Prof Ulfiah, dan Prof Tedi Priatna,” timpal dosen lain, yang enggan disebut nama.
Munculnya prediksi ataupun spekulasi boleh-boleh saja. Hanya, yang perlu diketaui, iklim politik pemilihan rektor di UIN Bandung tidak lepas pengaruh gerakan politik pragmatis dan fanatisme kelompok. “Molornya waktu pelantikan rektor baru diduga kuat akibat sengitnya pertarungan para elite politik dan pejabat pusat yang ikut merekomendasikan masing-masing calon,” ujar sebagian dosen.
Untuk menjawab teka-teki ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku sudah mengantongi nama calon yang akan dilantik menjadi Rektor UIN Bandung periode 2023-2027. “Tunggu saja pasti bakal dilantik,” kata Gus Yaqut, usai peresmian Gedung Rektorat Kampus II UIN Bandung, Rabu (26/07/2023).
Menurut Gus Yaqut, pelantikan rektor baru itu sebenarnya tergantung kepada Prof Mahmud, yang kini jabatan rektornya diperpepanjang hingga ada rektor definitif. “Pelantikan rektor baru terserah Pa Mahmud, mau besok, minggu depan, atau kapan? Jadi lobinya harus ke Pa Mahmud, bukan ke saya,” celoteh Gus Yaqut.***NS