MANTRA Surugana merupakan mantra yang bisa membangkitkan sosok iblis untuk melakukan aksi teror terhadap siapapun dan bahkan bisa berujung maut.
Hal inilah yang dialami Tantri seorang mahasiswi baru yang menempati salahsatu kamar kost yang kebetulan pernah menjadi tempat peristiwa perkosaan berujung maut terhadap salah seorang gadis yang pengisi kamar tersebut.
Itulah sepenggal cuplikan Mantra Surugama besutan sutradara Dyan Sunu Prastowo bekerjasama dengan Peregrine Studios bersama Adhya Pictures dan ZK Digimax.
Seorang mahasiswi baru bernama Tantri yang mendapatkan teror iblis itu
diperankan oleh Sitha Marino.
Ia terus menerus mendapatkan teror dari iblis bernama Surugana. Sang iblis bangkit setelah dibacakan mantra dan terus meminta tumbal nyawa dan melakukan aksi teror terhadap orang-orang jahat yang semasa hidupnya dulu, memperkosanya.
Adegan menegangkan mulai terasa diawal pemutaran film yang mengangkat budaya sunda kuno itu. Tentunya untuk menonton film tersebut perlu keberanian yang bukan abal-abal.
Film Mantra Surugana diperankan aktor-aktor muda Indonesia berbakat lainnya, Cindy Nirmala, Fergie Brittany, Shabrina Luna, Rafael Adwel, Dewa Dayana, Yusuf Mahardika.
Saat disinggung tentang film horor berbalut budaya sunda, Chief Executive Producer Peregrine Studios, Ervina Isleyen mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk bisa menciptakan film yang berbasis lokal.
“Kebetulan juga, executive produser kita orang Bandung dan Tasikmalaya. Nah, ketika komitmen itu kita keluarkan, berarti yang kita jalankan adalah masalah genrenya. Menariknya, setelah kita ngobrol bareng, ternyata, Sunda cukup kaya banget, dan kita baru kecil sekian sekelumit peninggalan wariusan cerita jaman dahulu, banget kita sentil ini,” papar Ervina usai Gala Premire Mantra Surgana di Ciwalk XXI Bandung, Kamis malam (27/7/2023).
Dirinya merasa bangga, mampu mengangkat budaya suda melalui film.
“Terus terang saya bangga banget bisa mengangkat budaya dari sunda. Walaupun ceritanya bicara tentang iblis, menariknya, ritual yang kita dilakukan, dari jaman dahulu terus kita lafadzkan, sebuah doa meminta sesuatu kepada sang pencipta. Tapi sayangnya di film ini meminta sesuatu untuk niat jahat,” tambahnya.
Sementara pemeran utama Sitha Marino menceritakan pengalaman mistisnya saat proses syuting.
“Pengalaman saat sien aku lagi nangis, itu sebelum take, semua hp harus mati. Setelah hp dimatikan, trus pas lagi sien nangis, itu ada yang teriak di hp, ga cuma aaa, tapi bener-bener teriak banget, dan itu dua kali lho kejadiannya,” ujar gadis blasteran ini Bali-Italy.
Sutradara Film Mantra Surugana, Dyan Sunu Prastowo mengungkapkan, Film Mantra Surugana penuh
tantangan, karena film horor ini mengangkat tema dari tanah pasundan yang sarat akan kebudayaan
sunda.
Pembuatannya pun membutuhkan proses panjang dengan melibatkan konsultan bahasa dan sejarah sunda kuno.
“Film ini sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, banyak pelajaran yang bisa kita ambil setelah menonton film ini. Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk film horor di Indonesia”, pungkas Dyan.
Salah seorang penonton sebut saja Nadya merasa senang dan menikmati adegan demi adegan.
“Really surprised (cukup kaget) ya. Karena hampir setiap adegan dalam film ini, membuat hati deg-degan terus. Jadi film ini menurut aku cukup bagus, layak ditonton,” tutur gadis berjilbab ini.
Nonton Bareng Film Mantra Surugana melibatkan Komunitas Budaya Sunda, Ambassador Smiling West Java Pemprov, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat serta masyarakat Bandung.
Ikuti terus kabar terkini dari PEREGRINE STUDIOS dan MANTRA SURUGANA di:
Instagram: @peregrinestudiosid @adhyapictures @mantrathemovie
Twitter: @MantraFilm
TiktTok: @mantrathemovie ***