Garut – ekpos.com – Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi menegaskan bahwa pihaknya akan terus melawan praktek Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) yang berkedok pekerja migran di wilayah Jawa Barat, khusunya Kabupaten Garut, seperti yang sudah terjadi pada seorang warga Kecamatan Tarogong Kaler, bernama Ela Lastari.
Hal ini disampaikan Enjang Tedi saat menyambut kepulangan Ela di Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Enjang Tedi pun mengaku bersyukur lantaran perjuangannya sejak tiga bulan terakhir mengawal kasus Ela Lastari ini berbuah baik. Ela telah kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat dan sehat.
“Alhamdulillah ini kado HUT RI ke-78 kita sukses pulangkan bu Ela, atas perjuangan kita semua tentunya, semua yang terlibat mengawal kasus ini sampai akhirnya Ibu Ela bisa kembali ke tanah air adalah jerih payah yang pastinya hanya Allah SWT yang bisa membalas,” ujar Enjang Tedi di Bandara Soeta, Minggu (13/8/2023).
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak mulai dari keluarga bu Ela, pemerintah, aparat berwenang, rekan rekan media, dan BP2MI sehingga perjuangan kita semua bisa berhasil. Saya tegas akan terus melawan siapapun pelaku TPPO, PMI Ilegal dan siapapun itu yang mengancam jiwa, raga dan keluarga masyarakat Garut khusunya, seperti halnya dialami Bu Ela ini,” lanjutnya.
Politisi PAN asal Kabupaten Garut ini pun meminta masyarakat, agar belajar dari pengalaman Ela Lastari sehingga tidak mudah tergiur dengan rayuan maut para calo maupun sponsor PMI Ilegal.
Menurut Enjang, apa yang di alami Ela Lastari tersebut setidaknya telah menelan kerugian moril dan materil, bahkan mengancam keselamatan nyawa. Lebih dari itu, lanjutnya, kerugian yang lebih besar lagi akan dialami oleh keluarga korban seperti yang dialami anak dan pasangan hidup di tanah air.
“Anak akan berpotensi kehilangan orang tua, atau sebaliknya orang tua akan kehilangan anak. Ini akan lebih menyakitkan lagi. Jadi saya imbau bahwa seandainya tidak melalui jalur resmi, sebaiknya tidak menjadi PMI,” tegasnya.
“Sekarang pemerintah sudah menyiapkan jalur resmi dengan sangat baik, diperlakukan istimewa sekali BP2MI sudah sangat memudahkan dan memuliakan para pahlawan devisa ini. Saya sekali lagi atas nama pribadi maupun mewakili masyarakat berterima kasih kepada KBRI di Riyadh, BP2MI dan semua pihak yang membantu,” lanjutnya.
Dilokasi yang sama, Ela Lastari menyampaikan rasa syukurnya telah dipertemukan dengan Enjang Tedi serta berterima kasih atas perjuangan yang dilakukan Enjang Tedi sehingga ia bisa berkumpul lagi dengan keluarga di Indonesia.
Ela pun berjanji akan berperan aktif mengedukasi masyarakat terkait bahayanya menjadi PMI jalur tidak resmi.
Bahkan, kata Ela, ia siap kooperatif membongkar pelaku pelaku TPPO atau calo PMI Ilegal yang telah menjerumuskan dirinya.
“Saya hanya korban rayuan sponsor yang janji mau tanggung jawab. Nyatanya sekarang saya enggak ada pertanggung jawabannya sama sekali. Saya akan bongkar proses-prose gimana saya visa ziarah bisa lolos ke Saudi. Sponsor bilang ziarah legal aman, ternyata justru itu ilegal. Sekarang sponsor malah lepas tangan,” kata Ela.
Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, Brigjen Dayan Victor Imanuel Blegur menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan memulangkan Ela Lastari ke Indonesia. Ia berharap, kepada warga Garut yang akan bekerja ke luar negeri agar menempuh jalur resmi, alias prosedural.
“Puji Syukur perjuangan mulia membuahkan hasil yang luar biasa. Semoga kita ambil hikmahnya untuk tidak terulang kembali dan menjadi bahan pembelajaran bagiwarga yang lain. Kesempatan kerja kita raih namun sesuai dengan prosedur,” kata Dayan melalui pesan whatsappnya.
Sebagaimana diketahui, Ela Lastari pernah dikabarkan hilang kontak dan mengalami kekerasan dari sang majikan di negara tempat ia bekerja, yakni Arab Saudi. Pada awal Mei 2023, Enjang Tedi menerima laporan terkait kondisi Ela.
Enjang Tedi pun bergerak cepat mendatangi keluarga Ela di kediamannya guna mengumpulkan data dan informasi lebih lengkap.
Ia segera berkomunikasi dengan rekannya yang sedang bertugas sebagai Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Riyadh untuk melacak keberadaan Ela berdasarkan data yang ada.
Enjang Tedi juga berkoordinasi dengan Biro Hukum BP2MI pusat untuk mengambil langkah langkah yang sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Kemudian, sebagaimana informasi dari BP2MI, Enjang Tedi pun mendampingi keluarga Ela untuk menyampaikan laporan ke Polres Garut.
Tidak sampai disana, Enjang Tedi juga melaporkan kejadian yang menimpa Ela tersebut kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil disela sidang parpurna DPRD Jawa Barat sampai akhirnya Pemprov Jabar dan Pemda Garut juga turut serta membantu. Selain itu, Enjang Tedi juga berkomunikasi dengen Kementerian Luar Negeri terkait apa yang dialami Ela Lastari.
Enjang tedi terus melakukan koordinasi dengan BP2MI, KBRI dan pihak terkait lainnya untuk mengawal kasus ini, sehingga akhirnya pada bulan Juni lalu, Ela Lastari ditemukan kepolisian Riyadh dari penyekapan di rumah majikannya dan diselamatkan di tempat penampungan pemerintah Saudi di Dammam.
Di sela menunggu jadwal kepulangan ke Indonesia, Ela Lastari sering berkomunikasi dengan BP3MI Jawa Barat dan menyampaikan informasi perihal apa yang dia alami.
Dan menjelang HUT RI ke-78 pada pekan kedua bulan Agustus 2023 ini, Ela Lastari kembali berkumpul dengan keluarganya di Garut. (Red).