Tentara Indonesia dan US Pimpin Operasi Gabungan Di Super Garuda Shield

Jatim – Pelaksanaan Combine Arms Rehearsal akan membantu terlaksananya operasi yang akan dilakukan selama kurun waktu empat hari kedepan dengan baik. Meskipun operasi ini merupakan operasi gabungan antara empat negara (US, Indonesia, Australia dan Singapura), namun dengan telah diadakannya sinkronisasi dan koordinasi secara matang sebelum pelaksanaan operasi berlangsung, akan sangat membantu kesuksesan jalannya operasi.

Demikian disampaikan Letkol Inf Arief Widyanto Danyonif Para Raider 501/Bajra Yudha, disela-sela pelaksanaan CAR BN/Staffex pada latihan bersama Super Garuda Shield di Dodiklatpur Kodam V/Brawijaya Jawa Timur, Minggu (3/9/2023).

Lebih lanjut dikatakan Letkol Inf Arief Widyanto bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk mempajari perkembangan taktik dan Alutsista yang dimiliki oleh negara-negara lain serta diharapkan dapat meningkatkan hubungan persahabatan militer antara negara.

”Melalui Latma Super Garuda Shield 2023, TNI berkesempatan untuk merencakan operasi (Staffex) dan mengeksekusinya melalui kegiatan FTX bersama beberapa negara sehabat antara lain US, Australia dan Singapura, tentunya hal ini akan memberikan pembelajaran baik kepada Unsur Staf dalam penyusunan perencanaan operasi maupun dalam mengeksekusi rencana operasi itu sendiri”, jelas Letkol Arief.

Combine Arms Rehearsal yang dilaksanakan dengan menggunakan metode Tactical Floor Game (TFG), merupakan kegiatan pemberian Operation Order dari Komandan Batalyon Gabungan 1-27 Wolfhound kepada masing-masing Komandan Kompi.

Dalam latihan ini Batalyon Gabungan 1-27 Wolfhound dikomandoi oleh Letkol Case dari US Army dan Letkol Inf Arief dari TNI. Kompi yang bergerak dibawah Batalyon Gabungan terdiri dari satu Kompi Tank Australia (2 Ton Tank Australia dan 1 Ton Tank dari Indonesia), satu Kompi US Army, satu Kompi TNI dan satu Kompi Singapura.

Pelaksanaan CAR bertujuan untuk meyakinkan seluruh unsur yang telah menerima perintah operasi memahami seluruh rencana operasi yang telah disusun. Manfaatnya memberikan kejelasan tentang hal-hal apa saja yang perlu dikoordinasikan oleh satuan manuver, meyakinkan komunikasi antara satuan manuver dan meyakinkan tidak ada kendala/gap sebelum pelaksanaan operasi berlangsung.

Total
0
Shares
Previous Article

Para Pelajar Karateka INKAI Kembali Merajai POPNAS XVI 2023

Next Article

Begini Reaksi Tentara Amerika dan Jepang Mencoba Ransum TNI

Related Posts