Sragen – ekpos.com – Kemarau panjang menyebabkan terjadinya bencana kekeringan di berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Salah satu Desa terparah yang dilanda kekeringan yakni di Desa Glagah, Kecamatan Tangen. Selama berbulan-bulan masyarakat di sana kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga di sana hanya mengandalkan bantuan dropping air bersih, baik dari BPBD maupun dari berbagai komunitas masyarakat yang peduli terhadap mereka.
Salah satu komunitas yang peduli yakni Paguyuban Oemah Sedulur. Melalui aksi sosialnya, siang ini mereka memberikan bantuan air bersih kepada warga di Desa Glagah.
“Hari ini kita dari Paguyuban Oemah Sedulur ingin membantu kesulitan masyarakat Desa Glagah dengan memberikan bantuan dropping air bersih sebanyak 2 tangki,” kata Yulie Indarto, salah satu anggota komunitas saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/9/2023).
“Bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap sesama, khususnya bagi warga yang saat ini tengah mengalami bencana kekeringan,” tambahnya.
Dirinya berharap, bantuan yang diberikan bersama rekan-rekannya dapat digunakan untuk membantu mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat di Desa Glagah.
“Meski tidak seberapa, semoga ini dapat bermanfaat. Seperti untuk kebutuhan konsumsi air minum maupun memasak,” ujarnya.
Sebagai informasi, data dari BPBD Sragen, bencana kekeringan di Sragen kini semakin meluas. Sebelumnya tercatat hanya 6 kecamatan, memasuki pertengahan September ini menjadi 7 kecamatan. Kecamatan terakhir yang masuk zona rawan air bersih adalah Kecamatan Sukodono. (Red).