Trenggalek – ekpos.com – Di hari yang cerah ini, Selasa (19/9/2023), Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menjadi saksi sebuah inisiatif luar biasa yang memadukan semangat peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional tahun 2023 dengan aksi nyata dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
Danramil 0806/11 Panggul, Kapten Inf Bambang Subani bersama Forkopimca (Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan) telah memimpin sebuah gerakan yang menginspirasi, yaitu penanaman mangrove. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga mengusung pesan kuat, “Kinerja dan Kolaborasi untuk Indonesia Maju”.
Tempat penanaman mangrove yang dipilih adalah konservasi penyu Taman Kili-Kili di Dusun Bendogolor, Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Ini adalah manifestasi nyata dari kolaborasi erat antara berbagai pihak, termasuk Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Kabupaten Trenggalek, dan Kepala Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh besar, seperti Kapolsek Panggul, AKP Sudaroini, S.H, Pejabat Kesra Kecamatan Panggul, Sarwan, Kades Wonocoyo, Didik Herkunadi, Babinsa Wonocoyo, Suhardjo, Sekdes Wonocoyo, Eko Margono, anggota LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Wonocoyo dan anggota Pokmaswas (Pokok Pikiran Masyarakat dan Swadaya) Taman Kili-Kili. Kehadiran mereka bukan hanya sekadar simbol, melainkan merupakan sumber semangat luar biasa dalam melaksanakan program ini.
Selama acara tersebut, Danramil 0806/11 Panggul, Kapten Inf Bambang Subani menjelaskan bahwa, di wilayah Panggul, telah ditanam sebanyak 1.500 pohon mangrove. Tindakan ini adalah langkah penting dalam menjaga kelangsungan hidup lingkungan dan ekosistem. Mangrove memiliki peran yang tak tergantikan dalam melindungi pantai dari erosi, memberikan tempat tinggal bagi berbagai spesies, dan membantu meredakan dampak perubahan iklim.
Danramil juga memberikan pesan yang sangat penting kepada seluruh warga masyarakat. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga hutan kita. Dengan melindungi hutan, kita mencegah kekeringan, banjir, dan tanah longsor. Ini adalah warisan berharga yang akan kita berikan kepada generasi mendatang,” ujarnya.
Penanaman mangrove adalah bukti konkret bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak dapat menghasilkan perubahan positif yang luar biasa dalam menjaga alam kita. Semangat “Kinerja dan Kolaborasi untuk Indonesia Maju” yang ditekankan dalam acara ini adalah contoh nyata bagaimana kita, bersama-sama, dapat mencapai tujuan besar untuk masa depan yang lebih baik.
“Mari kita semua meraih inspirasi dari tindakan berani ini dan berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan alam Indonesia. Dengan begitu, kita tidak hanya akan menyaksikan kemajuan Indonesia, tetapi juga melihat Indonesia yang hijau, berkelanjutan, dan lestari. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk bertindak sekarang demi masa depan Bumi yang lebih baik,” imbuhnya. (Red).