Madiun – ekpos.com – Hidup serba keterbatasan dapat mengantarkan seseorang untuk meraih kehidupan yang jauh lebih baik. Ungkapan itu cocok diberikan kepada Serma Nurjain, prajurit TNI AD yang kesehariannya berdinas di Koramil 0803/14 Dagangan.
Berkat keterbatasan penghasilannya sebagai prajurit TNI yang dihadapkan dengan kebutuhan hidup keluarganya, Nurjain memulai usaha sampingannya dengan beternak bebek petelur.
“Mulai beternak bebek itu tahun 2006. Setelah pulang penugasan dari Babinsa Tempur di Aceh, saya ditugaskan di Korem 081/DSJ dan ditempatkan di Kodim 0803/Madiun,” kata Serma Nurjain ditemui di lokasi kandang bebek petelurnya, Dusun Karanganyar, Desa Pucangrejo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Sabtu (23/9/2023).
“Awal memulai usaha ini, karena gaji saya terbatas untuk mencukupi kebutuhan keluarga, apalagi saat itu belum ada tunjangan kinerja. Dari situ saya berinisiatif dan berpikir keras untuk memiliki pekerjaan sampingan yang dapat memberikan tambahan penghasilan dengan beternak bebek petelur,” tambahnya.
Untuk ilmu beternak bebek petelurnya, Nurjain mengaku belajar dari Marsudi, warga Mojokerto yang sering mengembala bebek di belakang rumahnya yang banyak terdapat area persawahan.
Setelah sedikit banyak mengetahui tentang budidaya bebek petelur, lantas dia pun mencoba usahanya dalam skala kecil di belakang rumahnya.
“Pertama saya mencoba tidak banyak, hanya 200 ekor dan saya pelihara di belakang rumah. Dalam waktu 1 tahun saya merasa kok menguntungkan. Dari keuntungan itulah kemudian saya tambahkan populasinya menjadi 1.000 ekor,” ujarnya.
Setelah berkembang dengan baik, Nurjain ingin lebih lagi mengembangkan usahanya dengan membeli lahan persawahan untuk usaha bebek petelurnya.
“Waktu itu boleh dibilang nekat, saya meminjam uang di bank untuk membeli lahan persawahan di dekat rumah. Di pikiran saya saat itu, tidak apa-apa gaji saya habis, saya dan keluarga masih bisa makan dari keuntungan bebek,” sebutnya.
Berkat kerja keras dan ketekunannya, usaha bebek petelurnya terus berkembang dengan baik. Bahkan, melalui usahanya itu, dirinya kini mampu mempunyai penghasilan bersih sekitar 1 juta rupiah setiap harinya.
“Alhamdulillah bebek saya sekarang ada 3.000 ekor. Dalam sehari rata-rata mampu menghasilkan 2.000 telur lebih, kalau dijual sekitar 4 jutaan dengan harga telur 2 ribu per butir. Biaya pakan sehari kurang lebih 2,8 juta, jadi masih ada keuntungan sekitar 1,2 juta per hari dikurangi gaji pegawai,” jelasnya.
Dari usahanya itu, selain telah dapat meningkatkan perekonomian keluarganya, Serma Nurjain juga telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka di usaha bebek petelur miliknya. (Red).