Bawaslu Demak Ajak Pelajar Ikut Berperan Awasi Pemilu

Demak – ekpos.com – Bawaslu Kabupaten Demak mengajak generasi Z ikut menjadi bagian dalam suksesi gelaran Pemilu 2024. Caranya dengan ikut berperan aktif dalam pengawasan partisipatif pesta demokrasi yang digelar serentak 2024 mendatang.

Sebagai sarana kedaulatan rakyat untuk memilih para wakil rakyat yang duduk di parlemen maupun presiden dan wakil presiden, pemilu harus dilaksanakan secara luber jurdil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945.

Peserta didik di SMK N 1 Sayung Kabupaten Demak terutama para pemilih pemula diimbau untuk mengawasi dan menyukseskan bersama proses pesta demokrasi di Indonesia agar pemilu lebih berintegritas serta kualitas demokrasi meningkat.

Acara dibawakan oleh Kusfitria Marstyasih, Kordinator Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Demak bersama para staf saat mengisi acara Implementasi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMKN 1 Sayung, Rabu (27/9/2023).

Acara yang mengusung tema Suara Demokrasi itu, diikuti oleh ratusan siswa dari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Las, Jasa Boga, Tata Busana dan Teknik Bisnis Sepeda Motor.

Dalam kesempatan itu, Kusfitria juga memaparkan tentang tugas Bawaslu sebagai fungsi pengawasan, pencegahan dan penindakan. Serta tujuan pengawasan partisipatif yang melibatkan berbagai pihak guna meminimalisir terjadinya pelanggaran pemilu atau pemilihan, mendorong tingginya partisipatif publik, membentuk karakter dan kesadaran poltik masyarakat.

Menurut Kusfitria Marstyasih, para siswa ini punya hak untuk melaporkan jika ada dugaan pelanggaran yang terjadi di sekitar mereka. Sesuai dengan Perbawaslu nomor 7 tahun 2022 masyarakat bisa melaporkan dugaan pelanggaran pemilu secara resmi kepada pengawas pemilu asal memnuhi syarat. Syarat utama pelapor yakni Warga Negara Indonesia yang yang memiliki hak pilih, peserta pemilu dan pemantau pemilu.

“Di luar syarat tersebut jika masyarakat termasuk teman-teman yang belum punya hak pilih ini ingin menyampaikan dugaan pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar tetap bisa ditampung dan akan diberlakukan sebagai informasi awal untuk selanjutnya dilakukan penelusuran,” ungkap Kusfitria.

Selain itu, Kusfitria juga mengingatkan, agar para pemilih pemula tidak tergiur iming-iming money politik yang mungkin bisa diwujudkan dalam bentuk pulsa, kuota, e-money maupun diamond yang berlaku dalam permainan daring (game online).

Muhammad Afif Islahuddin, Waka Kurikulum SMKN 1 Sayung menyatakan bahwa, kegiatan ini untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila pada dimensi berkebhinekaan global dan bernalar kritis, sehingga peserta didik mampu berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran secara cermat dan terbuka secara mandiri.

“Harapannya, siswa kita dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama dan memahami peran individu dalam demokrasi,” ujarnya. (Ar).

Total
0
Shares
Previous Article

Seni Tutur Suku Tidung 'Bedindang Bedibuay', Terpilih untuk Produksi Film Pendek Kemendikbud RI

Next Article

Babinsa Koramil 12/Mranggen Ikut Padamkan Kebakaran Gudang Kain Percak

Related Posts