BANDUNG, Ekpos.Com >> Soto milik Lili Setiawati atau yang kerap dipanggil Linda di Street food yang terletak di Jalan Sumatera, Bandung yang baru diresmikan pada Februari 2023, bisa menjadi pilihan bagi para prenggemar kuliner.
Street Food yang menampilkan wajah baru ini memiliki 18 tenant dengan berbagai macam hidangan.
Linda mengungkapkan, area ini dulunya adalah tempat sampah sehingga diperlukan waktu yang lama untuk penataan tempat.
“Jadi PKL Sumatera ini berdirinya pada tahun 1994. Dulu tempat ini tempat sampah, tapi kita olah dan tata sendiri sampai 15 tahun. Per lima tahun kita swadaya (penataan sendiri). Kalau sekarang dari PT Mayora,” ucapnya kemarin.
Sebagai pedagang kaki lima yang sudah belasan tahun berjualan, Linda beserta PKL lainnya terus berjuang untuk menjadi koperasi, yang pada akhirnya membuahkan hasil.
“Tapi setelah sekian tahun, kita tetap terus berusaha menjadi koperasi. Kita bentuk koperasi “Urip Wargi Mandiri” pada tahun 2010,” jelasnya.
Selain membentuk koperasi, penataan tempat menjadi faktor penting dalam pengelolaan.
“Karena kita harus menjadi aksesoris kota yang baik, perlu penataan. Dari yang awalnya kurang bersih, kita bersihkan. Dalam 15 tahun ada tiga kali penataan dengan bantuan Mayora dan Satgasus PKL Kota Bandung,” jelasnya.
Dengan semua upaya yang telah dilakukan, Linda berharap agar PKL menjadi lebih baik dan tertata.
“Kalau sekarang ini saya berharap semua terus berusaha lebih baik. Saya ingin lebih meningkat. Kami dari sekian koperasi kota Bandung juga mendapat piagam penghargaan terbaik dari UMKM Kawaluyaan,” tuturnya.
Tak hanya Linda, pedagang lain pun beranggapan serupa.
Rosmaida, pedagang seblak dan minuman turut mengungkapkan pandangannya terhadap Street Food Sumatera ini. Menurutnya, hal ini membantu para pedagang untuk lebih diperhatikan masyarakat.
“Membantu terlihat lebih rapi dan kita juga lebih “terlihat,” ucapnya.
Dengan promosi yang diperluas, Rosmaida berharap, Street Food Sumatera lebih dikenal masyarakat.
“Semoga warga Bandung mengetahui kuliner street food dan lebih terkenal lagi. Ke depannya bisa menjadi sentra kuliner Bandung dengan promosi yang lebih ditingkatkan,” tutur Rosmaida.*