Ngawi – ekpos.com – Sinergitas TNI-Polri dan pemerintah daerah di jajaran Korem 081/DSJ terus bekerja keras dalam mendukung pemerintah guna mewujudkan swasembada pangan nasional.
Salah satunya di Kabupaten Ngawi yang terkenal sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur. Berkat kerja keras dalam melakukan pendampingan dan membantu para petani, hasil pertanian yang dicapai pun semakin baik dan meningkat.
Lebih dari itu, Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf H. Sugiyono mengakui, upaya Pemkab Ngawi yang terus berinovasi juga perlu mendapatkan apresiasi, khususnya dalam membantu mencukupi kebutuhan pupuk bagi para petani.
“Di wilayah Kabupaten Ngawi saat ini masih dilaksanakan kegiatan produksi pupuk cair yang sangat membantu keterbatasan pupuk subsidi,” kata Danrem dalam sambutannya pada acara Panen Raya Padi bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf dan Sekda Jatim Adhy Karyono di Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, Rabu (1/11/2023).
“Terlebih akhir-akhir ini memang terjadi kemacetan atau kekurangan pupuk. Tapi Kabupaten Ngawi alhamdulillah, berkat inovasi Bapak Bupati yang didukung oleh semua komponen bangsa, TNI-Polri, serta para Gapoktan, hal itu dapat teratasi dan hasilnya sangat luar biasa,” imbuhnya.
Danrem juga menegaskan, sinergitas antara TNI-Polri dan pemerintah daerah di seluruh jajarannya akan terus mendukung program ketahanan pangan untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Senada dengan Danrem, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono mengatakan, produktivitas padi di Ngawi saat ini sangat baik dan berhasil menjadi yang tertinggi di Indonesia.
“Alhamdulillah Ngawi di musim kemarau panjang ini masih bisa mensupport terkait produktivitas padi. Alhamdulillah tertinggi nasional saat ini, jadi rata-rata indeks pertanian di Ngawi mencapai 2,88 dan provitasnya 7,4,” sebutnya.
Ditambahkan Ony, untuk hasil produktivitas padi di Kabupaten Ngawi kurang lebih mencapai 920 ribu ton per tahun.
Sedangkan, Pangdam Mayjen TNI Farid Makruf mengungkapkan, ia telah memerintahkan jajarannya untuk terus membantu dan melakukan pendampingan terhadap para petani.
“Kami dari Kodam telah memerintahkan Danrem dan Dandim, para Babinsa dan aparat terkait untuk melakukan pendampingan. Kami TNI juga punya program ketahanan pangan, saya perintahkan kepada seluruh Babinsa untuk turun melakukan pendampingan,” ujarnya.
Pangdam juga menegaskan, Kodam V/Brawijaya akan terus mendukung program pemerintah daerah di bidang ketahanan pangan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
Sementara itu, selain memuji keberhasilan Kabupaten Ngawi sebagai daerah penghasil padi terbesar nasional, Sekda Jatim, Adhy Karyono mengakui, kehadiran TNI khususnya Kodam V/Brawijaya sangat membantu dan berdampak terhadap produktivitas padi di Jatim.
“Ngawi saat ini menjadi contoh untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia. Kehadiran TNI dalam hal ini juga sangat membantu, dimana di tengah kemarau panjang pengaruh elnino juga sedikit banyak mengganggu produktivitas, tetapi dengan gerakan Ketahanan Pangan TNI pada akhirnya bisa membantu petani, bahkan produksinya tidak terganggu,” jelasnya.
“Ini bagian peran dari TNI, bagaimana merespon kebutuhan masyarakat. Apa yang terjadi di lapangan, teman-teman TNI terus membantu. Ini kontribusi dan sinergi untuk mempertahankan Jawa Timur sebagai lumbung padi nasional,” terangnya.
Panen raya yang dilakukan itu merupakan bagian dari acara Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Tahun 2023 dalam rangka HUT ke-78 TNI yang dilaksanakan terpusat di Cibitung, Jawa Barat, yang dihadiri oleh Wapres Ma’ruf Amin, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono dan Mentan Andi Amran Sulaiman. (Red).