Bandung, Ekpos.com
Kolaborasi sinergis LP2M dan Rumah Jurnal UIN SGD Bandung menargetkan 10 jurnal terindeks Scopus tahun 2027.
Demikian ditegaskan Rektor UIN SGD Bandung,Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag. pada Workshop Evaluasi Diri Submit Jurnal Terindeks Scopus,” di di Gedung Lecture Hall,Senin, (20/11/2023).
Menurut Rosihon, pihaknya terus mendorong agar target tersebut bisa di raih. Sebab itu, di tahun 2027 menargetkan 10 Jurnal terindeks scopus merupakan kebijakan UIN Bandung kedepan.
” Saat ini baru 2 Jurnal terindeks Scopus, Kami berupaya keras dengan berbagai agenda supaya program itu sukses, salah satunya mengadakan agenda” Workshop Evaluasi Diri Submit Jurnal Terindeks Scopus,” terang Rektor.
Acara meghadirkan Pegiat Jurnal Ilmiah, Siti Mutrofin, M.Kom.dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sementara itu, Ketua LP2M, UIN SGD Banďung,Dr.Setia Gumilar, M.Si.mengatakan bahwa menulis harus menjadi ciri khas sebagai kewajiban akademisi.
Menurutnya, selain menulis, juga melakukan peningkatan jurnal.
Pihaknya siap memfasilitasi jurnal,demi tujuan bersama, yakni rekognisi internasional.
“Kita harus berjibaku. Kalau kita punya semangat pasti bisa. Ini bergantung kesemangatan para pengelola jurnal,” tandas Setia.
Ditempat yang sama, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuslipen) LP2M UIN Badung Prof. Dr. Deni Miharja, M.Ag.,mengungkapkan tentang kondisi objektif. Khususnya, jurnal-jurnal potensial index Scopus.
“Saat ini, ada 91 jurnal ilmiah, 59 terakreditasi nasional, 18 jurnal Sinta 2, dan 2 jurnal terindeks Scopus. Dan,Kami menyiapkan bantuan untuk peningkatan jurnal,” ungkap Prof Deni yang juga pembina Galuh Taruna ini.
Workshop diikuti 50 Orang yaitu pengelola jurnal di lingkungan Fakultas, undangan, jajaran LP2M, dan jajaran Rumah Jurnal. Hadir pula Prof. Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., salah seorang Pembina Rumah Jurnal yang diketuai Hamdan Sugilar, M.Pd.***
