BANDUNG, Ekpos.Com — Sebagai smart city, Kota Bandung terus berupaya untuk mempercepat perluasan digitalisasi infrastruktur pendapatan dan belanja daerah.
Hal tersebut disampaikan Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono dalam High Level Meeting di Grand Tjokro, Senin (20/11/2023).
“Percepatan dan perluasan digitalisasi sejak 2016 lalu sudah dilakukan Kota Bandung melalui konsep smart city dan bisa diimplementasikan dengan baik,” ungkap Bambang.
Bahkan, Bambang menyebutkan, ada 6 klaster untuk mengaktualisasikan digitalisasi infrastruktur di Kota Bandung. Di antaranya smart government, branding, economy, living, society, dan environment.
“Semua sudah by digital, artinya PR kita tinggal menyelaraskan sistem informasi yang sudah kita bangun. Harus dielaborasikan antara infrastruktur pendapatan dan belanja,” tuturnya.
Ia mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung sudah memberikan kontribusi yang cukup besar. Dengan adanya penyelarasan berbagai macam infrastruktur pendapatan, maka akan lebih transparan, terukur, dan memudahkan pelayanan publik.*