Bangkalan – ekpos.com – Ribuan warga Bangkalan Madura. sangat antusias mengikuti sholawat kebangsaan yang digelar di Lapangan Bola Peasanggrahan Kwanyar Bangkalan, Selasa (21/11) malam.
Kegiatan sholawat berkebangsaan itu dipelopori Kiayi Muda Jawa Timur. Dimana dalam acara tersebut, hadir Koordinator Kiayi Muda Jawa Timur, Kiai Ali Baidhowi MZ, serta sejumlah ulama Bangkalan.
Sholawat yang menghadirkan KH. Muhammad Ali Shodiqin yang biasa dipanggil Abah Ali Mafia Sholawat tersebut, diiringi group Hadroh modern Semut Ireng dari Semarang Jawa Tengah tersebut, menghipnotis pecinta sholawat yang larut dalam alunan memuji dan mencintai Nabi Muhammad SAW.
Ribuan warga memadati lapangan bola Pesanggrahan mencari keberkahan dalam bersholawat tersebut. KH Ali Baidhowi sangat mengapresiasi antusiasme warga yang mengikuti sholawat kebangsaan.
“Tentunya, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran ribuan warga yang dengan penuh semangat mengikuti acara ini untul bersholawat memburu ganjaran, semoga semuanya mendapatkan limpahan Rohmat, mendapatkan syafaat dan ganjaran yang melimpah,” kata Ali Baidhowi MZ.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengajak kepada semua yang hadir, untuk bersama-sama berdoa semoga pemilu 2024 mendatang bisa berjalan secara damai, sukses menghasilkan pemimpin-pemimpin yang diharapkan mampu menjadi wakil dan pimpinan rakyat pada umumnya.
KH. Muhammad Ali Shodiqin dalam kesempatan memimpin sholawat, tampak begitu memukau. Bagaimana tidak kondisi suhu yang dingin berubah menghangat lantara gerakan sholawat ala koploan, dengan syair yang mampu membius warga dengan gerakan tangan diatas, membuat suhu menjadi hangat dan itu menambah Istiqomah nya warga tidak beranjak dari tempat acara.
Dalam ceramahnya, Gus Ali Gondrong mengajak masyarakat untuk bijak dalam menyambut tahun politik 2024 mendatang. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak berpecah belah meskipun memiliki perbedaan pilihan calon pemimpin Indonesia kelak.
“Efek dari sholawat akan membawa pemiliu berjalan dengan sejuk dan kondusif dengan sholawat-sholawat yang digaungkan,” katanya
Menurutnya, berbeda pandangan politik itu suatu hal yang wajar. Namun jangan sampai perbedaan pandangan politik itu. Sebaliknya, perbedaan politik dijadikan landasan untuk semakin mempererat persaudaraan.
“Kita berharap bahwa pemilu berjalan dengan sejuk dan kondusif,meski berbeda-beda konsepnya tetap bhineka tunggal eka untuk satu tujuan untuk Indonesia lebih baik,” lanjutnya.
Dirinya juga mengingatkan, semua adalah saudara sebangsa dan setanah air yang memiliki kewajiban moral untuk menjaga warisan luhur. Baik kebersamaan, kebhinekaan, persatuan dan kesatuan.
“Saya berharap, kontestasi Pemilu 2024 bisa menjadi momentum untuk menentukan pemimpin bangsa Indonesia yang jujur dan amanah sesuai harapan rakyat Indonesia,” imbuhnya.
Acara sholawat kebangsaan Gus Ali Gondrong berakhir pada pukul 01.30 WIB. Meski larut, namun ribuan jamaah tetap setia mengikuti sholawat kebangsaan hingga usai. (Red).