Magetan – ekpos.com – Bela negara saat ini tidak selalu identik dengan mengangkat senjata, namun bisa dilakukan sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing.
“Kalau TNI bagaimana kita menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, guru bagaimana mencerdaskan murid-muridnya, Polri bagaimana menciptakan Kamtibmas yang aman dan nyaman bagi masyarakat, petani dengan hasil pertaniannya yang mewujudkan ketahanan pangan nasional, semuanya memiliki perannya masing-masing,” kata Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf H. Sugiyono saat tatap muka dengan awak media di Pinete Bistro, Jl. Tembus Sarangan – Cemoro Sewu, Plaosan, Magetan, Selasa (19/12/2023).
“Begitu pula bagi para pekerja di bidang jurnalistik, aksi bela negara dapat dilakukan dengan memberikan pemberitaan yang mencerdaskan, tidak hoax atau mengandung ujaran kebencian,” lanjutnya.
Dengan begitu, menurutnya, para awak media sudah dapat ambil bagian dalam upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa sebagai wujud dari bela negara.
Oleh sebab itu, Danrem menilai, bela negara merupakan konsep yang mencakup beragam aspek kewajiban warga negara di dalam menjaga keamanan dan keutuhan negara, hingga tanggung jawab dalam memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Itu sebabnya, bela negara tidak selalu identik dengan mengangkat senjata, melainkan lebih kepada kontribusi positif dan aktif dalam menjaga dan memperkuat fondasi negara,” tegasnya.
Kendati demikian, Danrem menegaskan, secara umum bela negara adalah tanggung jawab aktif setiap warga negara dalam menjaga keutuhan negara dan keamanan nasional.
Tak lupa, Pamen TNI AD itu pun berterima kasih atas hubungan baik dan kerja sama yang telah terbangun antara Korem 081/DSJ dan jajarannya dengan awak media di Madiun Raya.
“Terima kasih untuk sinerginya, mari apa yang sudah baik selama ini dapat terus kita tingkatkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Sinergi kita untuk NKRI,” pungkasnya. (Red).