Semarang – ekpos.com – Bertindak sebagai narasumber pada Talkshow Selamat Pagi Indonesia yang diselenggarakan Polda Jateng, Kasdam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Ujang Darwis, M.D.A, jelaskan kesiapan Kodam IV/Diponegoro dalam bersinergi dengan Polda Jateng maupun Pemrov Jateng dalam mengawal Pemilu Damai 2024, Jum’at (22/12/2023).
Menghadirkan tiga narasumber diantaranya Pj. Gubernur Jateng, Nana Sudjana, Kapolda Jateng, Irjen Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.St.Mk, S.H dan Kasdam. Pada pertanyaan terkait dengan peran Kodam IV/Diponegoro dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah Jateng, Kasdam menyebutkan akan memberdayakan Satuan-Satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro.
Berbagai upaya telah dilakukan Kodam IV/Diponegoro dalam mengawal Pemilu Damai 2024, diantaranya bekerjasama dengan Stakeholder terkait, memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya Pemilu Damai dan menumbuhkan partisipasi aktif dari masyarakat.
“Pembagian tugas, disini kami membantu kepolisian dengan contoh melakukan patroli bersama maupun peningkatan keamanan yang dilakukan seperti kehadiran personel kita di tempat-tempat yang dinilai rawan terjadi konflik maupun objek-objek vital,” ujar Kasdam.
Dimana dilakukan kerjsama dengan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, maupun pimpinan partai politik yang ada di daerah Jateng untuk menjaga komitmen tentang Pemilu Damai.
Kasdam juga menjelaskan, terkait dengan peran TNI dalam bersinergi bersama Polri maupun Pemprov nantinya akan diatur sesuai dengan kesepakatan bahwa Kodam IV/Diponegoro akan membantu pihak Polda, dimana nantinya mekanisme akan diatur oleh Kepolisian.
“Karena sesuai dengan aturan Pemilu kita tidak boleh berada di TPS. Nanti Polda yang akan mengatur apakah sebagai Satuan penindak, ataupun menjaga posko-posko di Kepolisian,” jelasnya.
Selain itu, Kodam IV/Diponegoro juga telah menyiapkan pasukan untuk disiagakan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Selanjutnya, terkait Netralitas TNI Pada Pemilu 2024, Prajurit jajaran Kodam IV/Diponegoro juga telah diberikan sosialisasi samapi dengan Satuan-Satuan terkecil. Dimana masing-masing Prajurit juga telah memiliki buku saku tentang Netralitas TNI, sehingga masing-masing Prajurit mengerti apa yang harus dilakukan di lapangan tentang Netralitas tersebut.
“Kita akan mengedepankan etika profesionalisme dalam bekerja dan kita juga tidak akan terpengaruh dengan politik praktis,” imbuhnya. (Red/Pendam IV/Dip).