Merangkai Makna Pergantian Tahun 2023 ke 2024

(Antara Refleksi Diri, Pendidikan Hidup, dan Peluang di Era Kecerdasan Buatan)

Ahad 31 Desember 2023, sebagai penanda hari bulan terakhir berganti dengan tanggal 1 Januatri 2024 sebagai awal bulan tahun 2024 M. Pergantian tahun ini tidak boleh dimaknai hanya sebagai pergantian waktu seperti biasanya. Momentum Pergantian tahun baru memiliki makna dan hikmah mendalam, jika dimaksimalkan akan menghasilkan kesuksesan dan keberkahan dalam hidup. Bergantinya tahun ini mestinya dijadikan waktu untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi, terhadap perjalanan hidup selama ini agar ke depan lebih baik lagi. Jangan sampai dengan waktu yang terus berjalan, kita tidak mampu mengambil ibrah, hikmah, dan pengalaman. Dengan memikirkan masa lalu, kita bisa meninggalkan hal-hal yang negatif dan mengambil sisi-sisi positif sebagai bekal menghadapi masa depan untuk lebih optimis bisa melakukan perubahan lebih baik di masa yang akan datang dengan terus melakukan ikhtiar-ikhtiar terbaik. Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). …” (QS.Al-Hasyr[59]:18).

Perubahan tahun dari 2023 hingga 2024 bukan sekadar angka perubahan dalam kalender. Ia melibatkan sebuah perjalanan yang tak terelakkan dalam dimensi waktu, namun lebih dari itu, pergantian tahun memiliki esensi mendalam yang memerlukan refleksi, evaluasi, dan tekad untuk perubahan positif.

Sehubungan dengan itu, ada tiga hal yang perlu dikupas tuntas yakni:

Pertama; Esensi Pergantian Tahun: Pergantian tahun adalah momentum untuk meninggalkan jejak masa lalu, sebuah titik awal untuk melangkah ke masa depan. Ini adalah peluang untuk melakukan muhasabah, memeriksa kembali pencapaian dan kegagalan, serta merumuskan arah baru. Esensi pergantian tahun bukan hanya tentang menyambut malam tahun baru dengan perayaan-perayaan meriah, tetapi juga tentang merenungkan, bersyukur, dan memahami bahwa waktu adalah anugerah yang berharga.

Dalam konteks pergantian tahun esensi menurut ajaran Al-Qur’an, ayat Surah Al-Hasyr [59]:18 mengingatkan kita untuk bertakwa kepada Allah dan memperhatikan amal perbuatan untuk hari esok, yaitu akhirat. Ini menunjukkan bahwa pergantian tahun harus dijadikan momen untuk melihat apakah hidup kita sejalan dengan nilai-nilai spiritual, keadilan, dan kasih sayang.

Kedua: Nilai Edukasi dari Pergantian Tahun: Pergantian tahun memberikan nilai edukatif yang sangat penting. (1), ia mengajarkan konsep waktu sebagai alat pembelajaran yang tak ternilai. Dengan memahami bahwa setiap detik berharga, kita diingatkan untuk menghargai waktu dan menggunakan setiap kesempatan dengan bijak. Hal ini menciptakan kesadaran tentang pentingnya produktivitas, tanggung jawab, dan peningkatan diri. (2), nilai edukatif pergantian tahun terletak pada proses evaluasi diri. Manusia secara alamiah cenderung berkembang, dan melalui refleksi atas pengalaman masa lalu, kita dapat menemukan celah untuk pertumbuhan pribadi. Ini mencakup mengenali kelemahan, memperkuat kelebihan, dan merencanakan perbaikan di bidang-bidang tertentu. Tidak hanya itu, Pergantian tahun juga memberikan kesempatan edukatif untuk memahami dan menghargai keanekaragaman budaya dan agama. Saat orang-orang dari berbagai latar belakang pergantian tahun, mereka dapat saling belajar, memahami, dan menghormati perbedaan.

Ketiga; Peluang dalam Era Kecerdasan Buatan: Dalam menghadapi era kecerdasan buatan (AI), pergantian tahun menjadi lebih penting karena tantangan dan peluang baru muncul. (1), kita dapat melihat pergantian tahun sebagai peluang untuk meningkatkan literasi digital dan teknologi. Pemahaman yang lebih baik tentang kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan teknologi terkait dapat membuka pintu bagi penerapan inovasi dalam kehidupan sehari-hari. (3) Pergantian tahun adalah kesempatan untuk mengasah keterampilan yang unik dan tidak dapat digantikan oleh teknologi. Aspek-aspek seperti kreativitas, empati, dan kepemimpinan menjadi semakin berharga dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. (3), dalam menghadapi AI, pergantian tahun memberikan kesempatan untuk merumuskan etika penggunaan teknologi. Kita perlu mempertimbangkan dampak sosial, keadilan, dan hak asasi manusia dalam pengembangan dan penerapan teknologi cerdas.

Kesimpulannya, makna pergantian tahun dari 2023 ke 2024 adalah suatu perjalanan yang lebih dari sekedar pergantian waktu. Esensinya terletak pada refleksi dan evaluasi diri, nilai edukatifnya terkait dengan pembelajaran dari masa lalu dan pengembangan pribadi, sedangkan peluangnya terletak pada adaptasi terhadap era kecerdasan buatan. Semua ini bersama-sama membentuk landasan untuk tahun baru yang lebih bermakna, penuh harapan, dan berorientasi pada pertumbuhan positif.

Untuk mengakhiri tulisan mari kita renungi pesan Rasulullah saw: “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).”(HR Al-Hakim).

(*Penulis adalah H. A.Rusdiana, Guru Besar Manajemen Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung,Pendiri yayasan Al-Misbah Bandung dan Yayasan Tresna Bhakti Ciamis)

 

Total
0
Shares
Previous Article

Lanal Simeulue Gelar Tradisi Pergantian Tahun Baru

Next Article

Pergantian Tahun 2023, Dicky Pantau  dan  Pastikan Kondusifitas Cimahi

Related Posts