Oleh : A.Rusdiana
Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) yang ke-78 oleh Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah pada tanggal 3 Januari 2024, menjadi momen penting dalam menyemangati Indonesia Emas 2045 dengan tema “Indonesia Hebat Bersama Umat.”
Dalam konteks ini, pelantikan Kepala Raudatul Atfal (RA), Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Cipadung, Bandung, Periode 2024-2028, menjadi sebuah acara yang esensial, sarat nilai edukasi, dan penuh ekspektasi untuk masa depan. Mari kita telah empat hal tersebut secara komprehensif:
Pertama,Esensi Momen Pelantikan Kepala Lembaga : Momen pelantikan kepala lembaga pendidikan seperti RA, MI, dan MTs tidak hanya sekedar seremoni formal, namun juga mencerminkan komitmen terhadap pengembangan pendidikan yang berkualitas. Pelantikan ini menciptakan landasan kepemimpinan yang kuat untuk mengarahkan lembaga pendidikan ke arah yang sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional. Kepala sekolah yang baru diangkat diharapkan mampu memberikan arahan strategi, melibatkan semua pihak terkait, dan memotivasi staf dan siswa untuk mencapai standar tinggi dalam proses pembelajaran.
Kedua, Nilai Edukasi dari Pelantikan: Pelantikan kepala RA, MI, dan MTs juga mengandung nilai edukasi yang penting. Proses ini dapat menjadi contoh nyata bagi siswa, guru, dan masyarakat sekitar tentang pentingnya kepemimpinan yang berkualitas dalam dunia pendidikan. Siswa dapat melihat bahwa kepala sekolah yang baru memiliki tugas besar dalam membimbing dan mengembangkan potensi mereka. Selain itu, proses pelantikan juga menciptakan kesadaran akan pentingnya penerusan pendidikan yang bermutu sebagai landasan bagi kemajuan bangsa.
Ketiga, Ekspektasi Kedepan:
Dengan pelantikan kepala RA, MI, dan MTs, harapan untuk masa depan pendidikan di lembaga tersebut menjadi semakin jelas. Kepala sekolah yang baru diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, memberikan inspirasi kepada staf dan siswa, dan mengarahkan lembaga menuju prestasi yang lebih tinggi. Harapan juga terletak pada peran kepala sekolah dalam mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama, sesuai dengan tema HAB ke-78 “Indonesia Hebat Bersama Umat.”
Keempat, Peran Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah:
Sebagai lembaga pendidikan yang bernaung di lingkungan Kemenag RI, Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah memiliki peran sentral dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Yayasan ini diharapkan dapat terus mendorong dialog antarumat beragama, menyediakan pendidikan agama yang inklusif, dan mendukung program-program kerukunan masyarakat. Selain itu, peningkatan kapasitas aparat dalam memahami dan menghargai keberagaman juga menjadi tanggung jawab integral yang harus dipenuhi oleh yayasan ini.
Dengan menjalankan peran ini secara efektif, Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah dapat menjadi motor penggerak dalam membentuk generasi yang cerdas, toleran, dan siap menyambut masa depan Indonesia yang lebih baik, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Pelantikan kepala RA, MI, dan MTs menjadi salah satu langkah konkrit dalam mencapai tujuan tersebut, menciptakan fondasi yang kokoh untuk perkembangan pendidikan di masa yang akan datang.
*Penulis : A. Rusdiana. Pendiri Pengurus Yayasan sejak 1984- Ketua Yayasan 2011-2016- Pembina Yayasan sejak 2016 sampai sekarang