Bandung, Ekpos.com
Pesta demokrasi akan berlangsung pada tanggal 14 Februari 2024, Dalam perhelatan politik ini, tentunya seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat ikut serta menyalurkan hak suara untuk bisa bersama-sama menentukan pemimpin bangsa yang akan menentukan nasib negara ke depannya. Generasi muda yang disebut sebagai generasi emas, keikutsertaannya sangat diharapkan. Akan tetapi pemilih pemula yang masih awam akan Pemilu masih perlu diarahkan agar bisa mengenali para calon yang akan dipilih nantinya. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan melalui sosial media yang sangat akrab dengan generasi muda.
Untuk hal itu, Guru Besar UIN SGD Bandung, Prof.Dr.A.Rusdiana, MM dalam siaran persnya menyingkap tiga hal yang perlu dikupas terkait Pemilu 2024.
Pertama: Nilai Edukasi Politik pada Pemilu 2024: Pendidikan, Partisipasi, dan Tanggung Jawab;
Pemilu 2024 tidak hanya menjadi ajang untuk menentukan pemimpin, tetapi juga sebuah panggung edukasi politik bagi masyarakat. Dalam proses ini, nilai edukasi politik dapat digali melalui beberapa aspek yang krusial. Pertama, pemilu menjadi momen penting untuk meningkatkan tingkat pendidikan politik di kalangan masyarakat. Pendidikan politik akan mencakup pemahaman tentang sistem demokrasi, proses pemilihan umum, dan peran masing-masing lembaga negara. Dengan pemahaman ini, masyarakat, terutama generasi muda, dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dan cerdas dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Selain itu, pemilu dapat menjadi sarana partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan negara. Partisipasi bukan hanya sebatas memberikan suara, tetapi juga terlibat dalam diskusi politik, memahami program-program calon, dan memantau kinerja pemerintahan. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami bahwa partisipasi mereka memiliki dampak langsung pada perjalanan negara dan kualitas demokrasi.
Nilai edukasi politik juga dapat ditemukan dalam pemahaman tanggung jawab sosial dan moral setiap warga negara. Pemilu menjadi saat yang tepat untuk meneguhkan tanggung jawab masyarakat terhadap negara. Masyarakat perlu menyadari bahwa pemilihan pemimpin bukanlah akhir dari tanggung jawab politik mereka, tetapi awal dari perjalanan panjang dalam mendukung pembangunan negara. Dengan memahami tanggung jawab ini, generasi muda akan lebih terdorong untuk terlibat dalam perubahan positif bagi masyarakat.
Kedua: Harapan Kedepan bagi Bangsa dan Negara pada Pemilu 2024: Keseimbangan dan Inovasi;
Pemilu 2024 membawa harapan besar bagi bangsa dan negara. Salah satu harapan utama adalah terciptanya keseimbangan di dalam pemerintahan. Proses pemilihan yang adil dan demokratis diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang mampu menjaga keseimbangan kekuasaan antar lembaga, mencegah terjadinya otoritarianisme, dan memastikan perlindungan hak asasi manusia. Selain itu, pemilu 2024 menjadi ajang untuk menggali inovasi dalam tata kelola pemerintahan. Harapannya adalah adanya pemimpin yang visioner dan mampu menghadirkan solusi kreatif terhadap berbagai tantangan kompleks yang dihadapi oleh negara. Inovasi dalam kebijakan publik, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat dapat membawa dampak positif jangka panjang bagi pembangunan nasional.
Harapan kedepan juga mencakup pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara. Pemilu yang transparan, bebas dari kecurangan, dan diwarnai oleh etika politik yang tinggi dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. Kepercayaan ini menjadi dasar bagi stabilitas politik dan sosial, yang sangat diperlukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Ketiga: Pesan Edukasi Politik untuk Generasi Muda pada Pemilu 2024: Partisipasi Aktif dan Pemahaman Mendalam;
Pesan edukasi politik untuk generasi muda dalam pemilu 2024 harus menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif dan pemahaman mendalam. Generasi muda perlu menyadari bahwa suara mereka memiliki dampak besar pada arah dan kebijakan negara. Oleh karena itu, mereka diharapkan untuk terlibat dalam proses pemilihan dengan membaca, mendengarkan, dan memahami program-program serta visi misi calon.
Pentingnya pemahaman mendalam tentang isu-isu politik dan sosial juga perlu ditekankan. Generasi muda harus memahami bahwa keputusan politik tidak hanya berdampak pada kehidupan mereka sendiri, tetapi juga pada masa depan negara. Dengan pemahaman ini, mereka dapat menghindari pengaruh informasi yang tidak valid atau hoaks, serta dapat menjadi agen perubahan yang cerdas dan kritis. Selain itu, pesan edukasi politik harus menekankan pentingnya etika politik. Generasi muda perlu memahami bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi, dan dialog yang baik harus dijaga tanpa memicu konflik. Semangat saling menghormati dan mendukung keputusan bersama harus ditanamkan, sehingga generasi muda dapat membentuk masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.
Dalam rangka mencapai visi positif untuk bangsa dan negara, partisipasi aktif, pemahaman mendalam, dan etika politik menjadi landasan penting yang perlu ditanamkan pada generasi emas melalui Pemilu 2024. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perubahan yang berdampak positif bagi pembangunan negara secara keseluruhan.***