Praktisi: Kenali Pasar Potensial untuk Promosikan Produk Lewat Medsos

PELATIHAN-Para peserta pelatihan “Strategi IG Shop dan TikTok Shop” yang digelar secara kolaboratif oleh “Bikin Jago” dan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Korwil Bogor di Bogor pada 24 Januari 2024. (Foto: KPMI Korwil Bogor).

Bogor – ekpos.com – Para pengusaha disarankan untuk lebih mengenal siapa segmen pasar potensial sebelum memutuskan aplikasi media sosial (medsos) yang tepat dalam mempromosikan produk mereka.

Kiat bisnis tersebut disampaikan oleh praktisi dan trainer kewirausahaan “Bikin Jago”, Faisal Maulana di Bogor, Jumat (26/1/2024) terkait adanya pelatihan ‘Strategi IG Shop dan TikTok Shop’ bagi puluhan pengusaha pada 24 Januari 2024 yang digelar secara kolaboratif bersama Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Korwil Bogor.

“Kita sekarang mengenal ada Instagram, TikTok, dan sebelumnya Facebook. Masing-masing memiliki target market yang berbeda-beda dan TikTok sesuai dengan Gen-Z memiliki rentang usia 15-18 tahun hingga 20-25 tahun. Khusus mempromosikan produk di TikTok bisa menggunakan pendekatan edukasi untuk mengenalkan produk,” katanya.

Faisal juga menerangkan bahwa, pengguna Instagram pada umumnya berusia 30-35 tahun ke atas. “Nah, kalau produk kita masuk dalam rentang usia ini, kita bisa memanfaatkan Instagram. Sementara Facebook lebih banyak digunakan oleh generasi di atas usia 40 tahun,” ujarnya.

Menurut dia, tidak semua media sosial harus digunakan, dan cukup dipilih satu platform medsos yang paling tepat dan sesuai dengan target market produk serta paling nyaman untuk mempromosikan produk.

Dengan berkembangnya media sosial, baik dalam hal jenis maupun fitur-fitur yang ditawarkan oleh masing-masing platform saat ini, Faisal mengatakan bahwa teknologi tersebut sebaiknya digunakan dengan cara-cara yang menyenangkan bagi para pengusaha.

“Namanya juga media sosial. Jadi harusnya kita ‘enjoy’ aja untuk berkomunikasi sosial dengan masyarakat. Pilihlah media sosial yang paling nyaman bagi kita untuk mengembangkan bisnis. Ada yang berkembang baik lewat Instagram, dan ada juga yang berkembang lewat TikTok sampai bisa menghasilkan jutaan hingga miliaran rupiah setiap bulan,” ucapnya.

Faisal menekankan bahwa, konsistensi dalam membuat konten-konten menarik mengenai produk bisnis di media sosial merupakan salah satu faktor kunci dalam memperoleh manfaat yang lebih besar dari teknologi tersebut.

“Branding itu ‘kan’ jangka panjang yang harus terus dibangun oleh para pengusaha. Sementara medsos hanyalah salah satu strategi dalam mengembangkan bisnis,” kata Faisal. (Red).

 

Total
0
Shares
Previous Article

Puncak Hari Bhakti Imigrasi ke-74, Imigrasi Cirebon Sabet 2 Penghargaan dari Kanwil Kemenkumham Jabar

Next Article

Penumpang, Bisa Beli Oleh-oleh Khas Jakarta di Vending Machine UMKM Stasiun Gambir

Related Posts