Kulon Progo – ekpos.com – Meskipun sempat diguyur hujan deras, ribuan jamaah yang sebagian besar notabene warga masyarakat Wates Kulon Progo, nampak memadati konser sholawat Gus Ali Gondrong – Mafia Sholawat, yang digelar di alun-alun Wates, Kamis (1/2) malam.
Dalam acara yang digelar IPNNU dan PHBI Kota Wates Kulon Progo tersebut, para jamaah, nampak larut dalam acara Sholawat Kebangsaan tersebut. Mereka, rela berdesakan untuk mengikuti rangkaian kegiatan.
Acara sendiri, diawali dengan orasi kebangsaan dari Tokoh Masyarakat, pimpinan IPPNU, PHBI Kota Wates, Forkompinda, Anggota DPRD.
Dalam pesannya mengajak jamaah Sholawat Kebangsaan Menjemput Ganjaran, mendukung pasangan Ganjar-Mahfud dalam Pemilu 2024 ini
Penyelenggara merasa bangga dengan hadirnya puluhan ribu penonton dengan begitu menikmati lagu lagu sholawat yang dibawakan Gus Ali.
Mereka berharap, kehadiran Abah Ali ini dapat menambah rasa nasionalime seluruh pengunjung yang hadir. NKRI harga mati, sholawat sampai mati, taubat sebelum mati, 2024 Ganjar presiden RI.
Dalam ceramahnya, Gus Ali berpesan bagi masyarakat Indonesia yang kurang dari 2 minggu lagi akan menghadapi pencoblosan.
“Tapi ingat ya kita dukung pasangan Ganjar menjadi Presiden RI 2024-2029,teriak Gus Ali Fondrong yang disambut antusias jemaah yang menonton pergelaran tersebut dengan khidmat.
Sembari menegaskan ajakan untuk mencoblos Ganjar-Mahfud, Gus Ali tetap mengingatkan jemaah agar tidak terlibat konflik karena beda pilihan.Sebab kata Gus Ali, berbeda pandangan politik itu suatu hal yang wajar. Namun jangan sampai perbedaan pandangan politik itu sampai memecah belah persatuan. Sebaliknya, perbedaan politik dijadikan landasan untuk semakin mempererat persaudaraan.
Perbedaan itu biasa tapi jangan membeda-bedakan. Yang masalah itu kalo kita membeda-bedakan. Hak pilih itu urusan pribadi, tapi jangan sampai kita terpecah belah,” papar Gus Ali sebelum sholawat kebangsaan.
Gus Ali mempersilahkan masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani. Sosok pemimpin ideal jangan dikesampingkan. Karena pemimpin ideal itu bisa diandalkan untuk mempersatukan perbedaan dan menjaga Kebhinekaan.
Dirinya juga mengingatkan, semua adalah saudara sebangsa dan setanah air yang memiliki kewajiban moral untuk menjaga warisan luhur. Baik kebersamaan, kebhinekaan, persatuan dan kesatuan.
“Terus merawat kebhinekaan, kebersamaan persatuan dan kesatuannya,” pesannya.
Dalam konsernya tersebut, hampir sepanjang penampilan, para jemaah ikut bersenandung sembari mengacungkan tiga jari.
Salah seorang pengunjung Marini (13 tahun) yang datang dari Desa Temon, Kecamatan Congot, Kabupaten Kulon Progo mengaku senang dengan pergelaran sholawat tersebut.
Selain penampilannya menarik, dia juga dia sengaja nonton karena merupakan pendukung Ganjar, pungkasnya. (Red).