Semarang – ekpos.com – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-119 tahun 2024 digelar secara serentak di empat wilayah jajaran Kodam IV/Diponegoro, diantaranya Kodim 0702/Purbalingga di Desa Tejasari, Kec. Kaligondang, Kodim 0729/Bantul di Desa Muntuk Temuwuh, Kec. Dlingo, Kodim 0718/Pati di Desa Tanjungrejo, Kec. Margoyoso dan Kodim 0725/Sragen di Desa Gedongan, Kec. Plupuh, Selasa (20/2/2024).
Dibuka oleh masing-masing Kepala Daerah dengan disaksikan pejabat TNI-Polri, Muspida Kabupaten setempat, tokoh agama, pemuda hingga masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Kegiatan yang berlangsung selama 30 hari kedepan diawali dengan penandatanganan Berita Acara. Ditujukan sebagai upaya percepatan pembangunan derah tertinggal, terisolir maupun daerah kumuh perkotaan. Sesuai dengan temanya “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan Di Wilayah”.
Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison, S.I.P mengatakan, TMMD merupakan salah satu program TNI AD yang dilaksanakan atas kerjasama antara TNI dengan Pemerintah Daerah dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan di wilayah, guna peningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan bekal ilmu kepada masyarakat terkait dengan cinta Tanah Air serta edukasi yang mendidik melalui berbagai kegiatan penyuluhan.
“TMMD merupakan program unggulan TNI AD yang kehadirannya selalu dinanti oleh masyarakat, pasalnya selain memberikan kesejahteraan bagi masyarakat akan pembangunan yang dilakukan, didalamnya juga terdapat berbagai penyuluhan yang mendidik,” ungkap Kapendam.
Dimana pada pelaksanaannya nantinya TMMD Reguler ke-119 akan membangun berbagai fasilitas seperti betonisasi jalan, talud, rabat beton, gorong-gorong, corblok, jembatan, drainase, hingga RTLH, rehap rumah ibadah dan jambanisasi, dimana pembangunan tersebut dikelompokkan sebagai sasaran fisik.
Demikian berbagai penyuluhan yang dikemas sebagai sasaran non-fisik turut dilaksanakan seperti Wasbang, radikalisme, Kamtibmas, Narkoba, Stunting, penanggulangan bencana, ketahanan pangan, pertanian, Industri kecil, KB, Posyandu, peternakan, pemanfaatan sampah organik, hingga Bazar UMKM, Baksos, penanaman pohon, olahraga bersama dan Istighosah.
TMMD memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat karena pada pelaksanaannya melibatkan seluruh elemen mulai dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah hingga masyarakat untuk saling gotong-royong dengan semangat kebersamaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan bersinergi menjadi satu untuk membangun daerah.
“TMMD adalah wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena didalamnya terkandung makna untuk memelihara dan meningkatkan persaudaraan, persatuan dan kebersamaan,” tutup Kapendam. (Red/Pendam IV/Dip).