Jakarta – ekpos.com, 29 Februari 2024 – Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Budi Purwanto menghadiri pertemuan ke-21 Komisi Hidrografi negara di kawasan Pasifik Barat Daya (South West Pacific Hydrographic Commission /SWPHC) ke-21 bertempat di Tokatoka Resort, Nadi, Fiji 28 Februari hingga 1 Maret 2024.
Sebagai delegasi perwakilan Indonesia, Danpushidrosal didampingi oleh Dansatsurvei Pushidrosal Kolonel Laut (P) B Dwiadji Gultom dan Paban Kersam Spamkersamtas Pushidrosal Letkol Laut (P) Indragiri Yani Wardhono.
Acara yang dibuka oleh Ketua SWPHC Hilary Thompson yang dilanjutkan dengan sambutan oleh Menteri Urusan Dalam Negeri dan Imigrasi Republik Fiji Mr. Pio Tikoduadua selaku tuan rumah dan Direktur Teknik International Hydrographic Organization (IHO) John Nyberg.
Pertemuan ke-21 membahas beberapa agenda, diantaranya tentang penyampaian hasil pertemuan ketujuh Dewan IHO di Monaco tanggal 17 -19 Oktober 2023 yang lalu yang relevan terhadap kegiatan SWPHC oleh perwakilan dewan SWPHC yaitu dari negara Selandia Baru dan Fiji, Penyampaian dan paparan laporan perkembangan dari tiap negara anggota maupun anggota asosiasi. Pada kesempatan tersebut Pushidrosal menyampaikan laporan tentang beberapa hal, diantaranya bahwa Pushidrosal telah melaksanakan pembaharuann peta laut, baik kertas maupun Electronic Nautical Chart (ENC), Ekspedisi Jalacitra-3 Flores serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan internasional, serta pembangunan dan peningkatan kapasitas dan penyempurnaan portal Marine Spatial Data Infrastructure (MSDI).
Dalam perjalanannya, Pushidrosal menjadi Associate member di SWPHC sejak 22 Februari 2018 sampai dengan saat ini, SWPHC merupakan Komisi Hidrografi Regional untuk negara-negara di kawasan Pasifik Barat Daya yang bertujuan untuk pengembangan dan penerapan peta laut serta peningkatan kapasitas maupun kesadaran akan pentingnya hidrografi di wilayah,
Pertemuan yang diikuti oleh 12 negara sebagai member yaitu Australia, Fiji, Perancis, Selandia Baru, Papua Nugini, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Inggris, Amerika Serikat dan Vanuatu, 6 negara sebagai Associate Member yaitu Cook Island, Indonesia, Kiribati, Nauru, Niue dan Palau serta Kaledonia Baru sebagai negara Pengamat
(Red)