BNPB Tingkatkan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang

 

Manado – ekpos.com – Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto pimpin rakor penanganan erupsi Gunung Ruang Kabupaten Sitsro, Sulut hari ini (18/4) melaui jaringan Zoom di Makodam Manado.

Rakor diikuti oleh Sekda Prov Sulut, Pangdam 13/Merdeka, Danlanud, Lantamal, Basarnas, Forkopimda Sitaro, serta unsur stake holder terkait lainnya.

Kepala BNPB mengatakan, keselamatan warga masyarakat di sekitar Gunung Ruang menjadi prioritas utama. Beliau juga mengapresiasi langkah langkah terpadu yang sudah dilakukan oleh unsur TNI/Polri, Basarnas, unsur Pemprov Sulut dan Pemkab Sitaro. Memastikan langkah-langkah penanganan darurat bisa berjalan dengan baik dimulai dari kaji cepat, penetapan status darurat, pencarian, evakuasi dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan kelompok rentan dan pemulihan dengan segera sarana dan prasarana vital.

Sementara itu, Deputi IV Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB, Jarwansah di Manado mengatakan, BNPB hadir dan saat ini sedang melakukan perjalanan ke Tagulandang untuk memastikan secara langsung penanganan korban terdampak. Terutama berkaitan dengan pelaksanaan evakuasi, pengungsian dan ketersediaan logistik kebutuhan dasar.

Bersamaan dengan itu, BNPB juga ikut membawa dukungan bantuan seperti
Dana operasional DSP Rp.350 juta kepada Pemkab Sitaro, juga bantuan logpal:
Tenda Pengungsi 5 set, Tenda Keluarga 100 unit, Light tower: 4 unit, genset: 4 unit, Sembako : 300 paket, makanan siap saji 300 paket, hygine kit: 300 paket, matras: 300 lembar, selimut: 300 lembar, kasur lipat: 150 lembar, masker: 300 box, velbed: 50 unit, toilet portable: 10 paket, Survival kit pengungsi: 300 paket.

Seperti yang sudah diberitakan, Kronologi terjadinya erupsi pada periode 1-17 April 2024. Kegempaan yang tercatat di gunung Ruang sebanyak 1439 kali, gempa fulkani 569 kali gempa vulkanik dangkal 6 kali gempa tektonik lokal dan 167 kli gempa tektonik jauh, gempa terasa tercatat 4 kali dengan skala 1MMI jumlah ke gempaan terutama gempa vulkanik dalam yg terjadi pada priode 1-17 April 2024 menunjukan kenaikan yg signifikan di bandingkan dengan bulan Maret 2024. Kegempaan pada tanggal 16 April 2024 pada pukul 00:00 – 12:00 Wita jumlah gempa vulkanik dalam mengalami eskalasi 493 gempa vulkanik dangkal 5 kali kejadian. gempa tektonik lokal 2 kejadian dan gempa tektonik jauh 1 kali kejadian.

Kegempaan 17 April 2024 pada pukul 12:00-24:00 jumlah gempa fulkanik dalam 373 kejadian, gempa vulkanik dangkal 564 kejadian, gempa tektonik 1 kejadian. Pada pukul 12.00 sd 20.15 gempa erupsi 1 kejadian, dan Tremor vulkanik terus menerus dgn amplitudo maximum 50-55 Mm. Pada 16 April pukul 13.00 wita dari level 2 waspada menjadi level 3 siaga. pada tanggal 18 April 2024 level 3 siaga menjadi level 4 awas.
Menjawab pertanyaan, Ia mengatakan, dampak yang di timbulkan dri erupsi:

a. Aktifitas perkantoran dan masyarakat tidak berjalan dgn normal.
b. Bangunan dan rumah msyarakat banyak yang mengalami kerusakan (bocor akibat lontaran batu vulkanik.
c. Akses jalan tertutup oleh debu vulkanik dan bebatuan sedang sampai krikil.
d Jalur pelayaran tujuan Manado Tagulandang terganggu

e. Korban Jiwa: Nihil
f. Kerugian Materil banyak rumah mengalami kerusakan bagian atap

g. Jumlah Pengungsi pertama: 159 KK (495 jiwa) terdiri dari sbb:

1) Kampung Laingpatehi 73 KK (247 jiwa)

a). Laki Laki: 158 Org

b). Perempuan: 89 Org

2). Kampung Pumpente:
86 KK (248 Jiwa)
a) Laki-laki: 166 Jiwa,
b) Perempuan: 82 jiwa

3) Tempat pengungsian sbb:
a) Yang mengungsi di keluarga Sebanyak: 453
b) Yang mengungsi di gedung sekolah SMP 1 Tagulandang: 42 Org.

4). Pengungsi erupsi ke dua sebanyak 700 Jiwa sehingga Jumlah pengungsi seluruhnya menjadi 1.195

Penanganan yang sudah di lakukan:
a. Melaksanakan himbauan kepada masyarakat untuk waspada
b. Melaksanakan evakuasi terhadap masyarakat
c. Menempatkan tempat pengungsian di daerah yang di anggap aman.
d. Membuat Posko
e. Membuat dapur umum
f. Memberikan bantuan

Hambatan apa dan himbauan kepada warga apa untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan sbb:
Masi terdapat masyarakat yang tidak mau mendengar himbauan dari pemerintah setempat. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Kepedulian Bersama Pilar Desa Hadapi Banjir

Next Article

USAI MELAKSANAKAN TUGAS, TIGA KAPAL PERANG TNI AL MENDAPAT PENGHARGAAN ATAS KINERJANYA

Related Posts