Trenggalek – ekpos.com – Komitmen untuk memulihkan kondisi pasca bencana banjir di Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek menjadi bukti nyata sinergi antara Koramil 0806-01/Trenggalek di bawah kepemimpinan Danramil Kapten Inf Rohmad Karim dengan berbagai instansi terkait dan warga masyarakat. Minggu pagi ini (21/4/2024), momentum berharga ini diawali dengan kerja bakti pembersihan lumpur yang telah menumpuk pasca bencana tersebut.
Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Danramil 0806-01/Trenggalek, Kapten Inf Rohmad Karim, Kasi Trantib Kecamatan Trenggalek, Slamet Santoso, S.Sos, serta Kepala Desa Ngares, Bapak Jumari, menjadi pendorong semangat dalam pelaksanaan kerja bakti. Tidak hanya itu, anggota Koramil 0806-01/Trenggalek, Bhabbinkamtibmas Desa Ngares, Brigadir Edi Suprayitno, anggota Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, anggota BPBD Kabupaten Trenggalek dan masyarakat sekitar juga turut serta aktif dalam kegiatan ini.
Danramil 0806-01/Trenggalek, Kapten Inf Rohmad Karim menyatakan bahwa, kegiatan kerja bakti ini merupakan langkah konkret pasca bencana banjir yang melanda Desa Ngares pada Kamis lalu. “Kami merasa terpanggil untuk membantu membersihkan lumpur dan sampah yang menyisakan dampak buruk di sekitaran Mushola Darul Ulum RT. 21 RW 06 Desa Ngares,” ujarnya.
Proses pembersihan tidaklah mudah, namun dengan sinergi dan kerjasama yang baik antara semua pihak, termasuk bantuan penyemprotan air dari petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, tugas ini menjadi lebih ringan. Setiap gotong-royong meneguhkan bahwa solidaritas dan kebersamaan adalah kunci untuk pulih dari musibah yang menimpa.
Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat jalinan kebersamaan antara aparat pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat.
Kehadiran bersama dalam kesulitan mengukuhkan ikatan sosial yang kuat, yang akan menjadi fondasi kokoh dalam menghadapi tantangan apapun di masa depan.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kerja bakti seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya gotong royong dan kepedulian terhadap sesama.
Melalui aksi nyata ini, terbukti bahwa ketika semua pihak bersatu, tidak ada musibah yang tidak dapat diatasi dan bahwa di balik cobaan selalu ada peluang untuk bersatu dan membangun lebih baik. (Red).