KONSULTASI-Ketua PGSI Demak, Noor Salim bersama tim mengunjungi Kades Jamus, Mranggen, Muh Rifa’i untuk memberikan suport dan dorongan moril ke korban. (Foto Ist).
Demak – ekpos.com – Jelang hari pendidikan nasional, yang jatuh pada tanggal 2 Mei, Ketua PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Kabupaten Demak, Noor Salim, mengunjungi anak korban pencabulan, di Demak, Jawa Tengah, Rabu (1/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Noor Salim yang membawa amanah dari Pembina, FBS (Fahrudin Bisri Slamet), berbincang dengan korban dan orangtuanya. “PGSI serius memberikan trauma healing untuk pemulihan psikologis dan pendampingan hukum oleh Tim Hukum PGSI yaitu LBH KAMILIA. Bahkan fasilitasi mobilisasi jika sewaktu- waktu korban dan keluarga diminta hadir di polres, kejaksaan maupun di pengadilan hingga tuntas,” kata Salim.
“Korban adalah sosok anak yang cerdas, dari keluarga yang religius, lingkungan rumahnya juga baik, humbel dan komunikatif dengan orang lain, bahkan menurut catatan kepala sekolah, korban memiliki beberapa prestasi bidang olahraga. Maka ujian berat yang menimpa anak ini, harus kita bantu, dengan tetap menjaga privasi anak dan keluarga,” ucap Salim.
Dikatakannya, keluarga yang open dengan orang lain dan lingkungan rumah yang religi, adalah salah satu modal untuk penanganan psikologis, agar korban segera bangkit tetap menjalani sekolah seperti biasanya. Salim memastikan penanganan secara profesional sudah, sedang dan akan terus dilakukan oleh semua pihak terkait.
“Perlakuan dan terapi yang tepat pada korban, dapat kembali memulihkan kondisi korban, maka treatment kepada teman- teman di sekolahnya juga kita lakukan bekerjasama dengan guru BK,” ujarnya.
Sementara itu, Rifa’i, S.Sos, Kepala Desa setempat, saat menerima tim PGSI di ‘Pendopo Wingking’ menyampaikan bahwa, dukungan psikologis dari PGSI dan pemkab, sangat penting bagi korban.
“Dukungan moral dan psikologis untuk trauma healing bagi korban, sangat dibutuhkan seperti dari PGSI ini. Begitupun untuk orangtuanya, karena menyangkut masa depan anak, namun privasi anak dan keluarga tetap harus dijaga,” kata Rifai.
“Pihaknya juga mengharap kepada Bupati Demak, agar secara aktif memberikan bantuan tim trauma healing secara berkesinambungan, karena dalam kasus lain, pihak PPA Dinsos hanya sekali datang, setelah itu, bar, ilang,” jelas Fa’i agak jengkel. (Red).