MADIUN || ekpos.com – Pemanasan Global dan adanya Elnino Gorila menjadikan tantangan tersendiri dan memberikan dampak negatif bagi negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
“Sebagai negara kepulauan yang memiliki keragaman alam luar biasa, perubahan iklim global menyebabkan berbagai dampak negatif di Indonesia, salah satunya perubahan iklim. Kondisi itu mengakibatkan terjadinya kemarau panjang yang berdampak terhadap menurunnya produktivitas pangan, dan lebih luas lagi terjadinya krisis pangan,” kata Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf H. Sugiyono dalam sambutannya pada acara Komsos dengan Aparatur Pemerintahan (Appem) di Aula Jenderal Sudirman Makorem 081/DSJ, Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Selasa (14/5/2024).
Guna mengantisipasinya, diungkapnya, satuannya terus berkoordinasi, berkomunikasi dan bekerjasama dengan seluruh komponen bangsa lainnya dalam rangka menyukseskan program pompanisasi dan pipanisasi yang merupakan hasil kerja sama antara Kasad, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Mentan, Andi Amran Sulaiman.
Danrem menyebut, program itu merupakan langkah konkret TNI AD dan Kementerian Pertanian untuk membantu para petani dengan menyediakan kebutuhan air untuk pertanian.
Sebagai langkah antisipasi darurat pangan, ia juga telah menargetkan setiap Kodim di jajarannya untuk menanam padi maupun jagung sebanyak 200 hektar, dan melakukan Perluasan Areal Tanam (PAT) pada lahan tadah hujan yang bertujuan untuk menambah produksi pangan di wilayah.
Di akhir sambutannya, Danrem pun berharap, kegiatan Komsos dengan Aparatur Pemerintahan yang dilakukan dapat dijadikan sebagai sarana untuk saling bertukar pikiran, memberi, mengisi, serta meningkatkan peran masing-masing instansi untuk memberikan makna yang positif kepada masyarakat, khususnya dalam membantu dan meningkatkan kesejahteran para petani. (Red).