DEMAK || ekpos.com – “Mari bersama-sama bergerak untuk kebaikan di semua lini, utamanya di institusi pendidikan yang saat ini butuh perhatian serius atas peredaran Es Moni Pelangi (Es Susu, Minuman Suplemen, Arak/ Miras), ini sungguh memprihatinkan”.
Demikian ajakan Supriyadi, Ketua KAHMI Kabupaten Demak, saat bincang santai dengan Noor Salim, Ketua PGSI yang juga pengurus Majelis Daerah KAHMI, di SMP Takhasus Al Qur’an Bonang Demak, Senin (10/6/2024).
Pertemuan dua pimpinan organisasi di Demak, yang sama-sama kader HMI ini didasari atas keprihatinan terhadap maraknya peredaran Es Moni Pelangi di wilayah Kota Wali, terutama yang sudah merambah di kalangan pelajar.
“Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan Satnarkoba Polres Demak bersama Polsek dalam ajang Jum’at Curhat, minta agar aparat melakukan sweeping pada jam-jam sekolah, guna menekan peredaran Es Moni,” tambah Supriyadi.
Lanjutnya, melalui Bhabinkamtibmas bisa bekerjasama dengan kepala sekolah untuk sosialisasi tentang Es Moni dan jenis narkoba lainnya.
“Anak-anak tingkat SD/MI/ Madin ini jadi incaran pengedar dengan modus diberikan minuman es pelangi, karena anak tahunya es biasa, ya diterima dan diminum. Kalo kejadian ini dibiarkan kan membahayakan bangsa, mau jadi apa generasi pelurus bangsa nantinya,” tandas Ketua KAHMI.
*PGSI Siap Berkolaborasi*
Senada, Ketua PGSI Demak, Noor Salim juga menyampaikan bahwa, gebrakan oleh KAHMI Demak untuk memerangi Narkoba dalam bentuk Minuman Es Moni, sangat tepat.
“PGSI turut mendukung gebrakan KAHMI, sebagaimana sebelumnya PGSI juga sudah menggandeng BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) Jawa Tengah melalui giat Turnamen Futsal antar Pesantren bersama FKPP,” kata Noor Salim yang juga aktifis NU.
Keprihatinan atas peredaran narkoba yang makin massive ini, harus jadi gerakan bersama oleh semua kalangan, baik Pejabat, Ulama, hingga pimpinan organisasi. “Bila perlu LSM-LSM yang ada di Demak yang selama ini lantang, turut bergerak,” ajak Salim.
Lanjutnya, pencegahan peredaran Narkoba, menjadi tanggung jawab bersama, supaya SDM bangsa Indonesia unggul, bukan SDM Koplo, pungkas Noor Salim. (Red).