BANDUNG, Ekpos,Com –Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengapresiasi para mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) yang telah memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Kegiatan tersebut terangkum dalam Kuliah Kerja Lapanga (KKL) Ekologi yang terjun langsung ke masyarakat sekitar 40 hari. Para mahasiswa pun diberikan tantangan agar masyarakat peduli terhadap lingkungan dengan berbagai metode yang diberikan.
“Saya sangat mengapresiasi kepada mahasiswa Unpar yang telah peduli terhadap lingkungan. Begitu juga kepada masyarakat dan pihak kampus yang ikut andil dalam kegiatan,” kata Bambang pada acara Sharing Praktik Baik dan Kegiatan Kelulusan KKL Ekologi ke-2 Unpar, di Kampus Unpar, Jumat (14/6/2024).
Bambang mengungkapkan, terjun langsung ke masyarakat merupakan hal yang positif, sehingga mahasiswa tahu langsung keadaan di lingkungan.
“Ini butuh effort yang besar, bagaimana mereka (mahasiswa) memberikan edukasi, menilai lingkungan dan peduli untuk menciptakan lingkungan yang nyaman. Sehingga goals-nya masyarakat peduli terhadap lingkungan itu,” bebernya.
Kendati demikian, ia pun mendorong agar berbagai pihak ikut andil dalam kepedulian lingkungan. Bukan hanya pelaksanaan pembelajaran di pendidikan saja, melainkan semua unsur ikut andil dalam lingkungan.
“Soal sampah contohnya, kita (Pemkot Bandung) membentuk berbagai cluster atau dikelompokan, sehingga terlihat cluster yang pengelolaan sampahnya signifikan. Mulai dari cluster pendidikan, pusat perbelanjaan, kesehatan, perkantoran hingga tingkat kewilayahan,” ujarnya.
Senada dengan Bambang, Ketua KKL Ekologi Unpar, Piyus Sugen Prasetyo mengungkapkan, mahasiswa didorong agar selama KKL tersebut memahami dan mengetahui kondisi real di lapangan.
“Kegiatan ini merupakan kepedulian Unpar. Melalui situasi saat ini, seperti pengelolaan sampah, kita digandeng oleh ihak Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda,” ungkapnya.
Sebagai kegiatan awal, lanjut Piyus yaitu Clean Up, mahasiswa srentak bersama masyarakat, unsur TNI yaitu Citarum Harum membersihkan sampah.
“Agenda pertama itu Clean Up Day. Pesertanya 150 orang, terdiri dari mahasiswa, warga, juga jajaran Citarum Harum. Kita kolaborasi,” ungkapnya.
Kegiatan berikutnya yaitu eksplorasi dan edukasi. Mahasiswa memberikan pengetahuan kepada masyarakat secara langsung.
“Selanjutnya eksplorasi dan edukasi. Ini kita namakan Door to Door Educations. Kita berikan kesadaran kepada masyarakat pentingnya lingkungan sehingga memberikan dampak positif yang bisa dimanfaatkan lebih baik,” bebernya.*