Sosialisasi Penguatan Ideologi Pancasila dan Perangi Narkoba, Kesbangpol Demak rangkul PGSI, GERAM, Kiai FKPP dan RMI

 

DEMAK || ekpos.com – Pemerintah Kabupaten Demak melaui Badan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) menyelenggarakan Sosialisasi Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan, bertempat di aula Kesbangpol Demak lantai 3, pada hari Senin (24/6/2024).

Acara tersebut diikuti oleh 60 orang peserta dari Guru PGSI, Ustadz FKPP dan RMI, Asparagus (Asosiasi para Gus), Mahasantri, GERAM, PAMDI, serta perwakilan santri dari 14 Kecamatan se-Kabupaten Demak.

Diawali dengan do’a oleh KH. Maskuri dari FKPP, dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol, Niken Kendarsih sekaligus Keynote Speaker.

Adapun narasumber adalah Ketua PGSI Demak yang juga Pengurus Majelis Daerah KAHMI, Noor Salim, dan Havid Sungkar (Ketua GERAM Jateng), Pengulas, Plt. Kabid. Kesbang, Dhoko Bintoro, Moderator oleh Subkor Iwasbang, Rifah Utami.

Dalam pembukaanya, Niken Kendarsih menyampaikan bahwa, Pancasila bukan hanya simbol saja, namun Pancasila harus bisa diterapkan dalam nafas kehidupan sehari-hari, ujar Niken.

Terkait Narkoba, dia mengajak agar para guru PGSI, Ustadz dan pengasuh Pontren FKPP, GERAM, Mahasantri, serta para Gus, bisa menjadi Agen Gerakan Anti Narkoba.

Sementara itu, Ketua PGSI, Noor Salim, menyampaikan bahwa, Para santri dan mahasiswa sebagai generasi muda penerus estafet kepemimpinan, memiliki tanggung jawab memelihara persatuan dalam keberagaman, ungkap Salim.

Lanjutnya, mari kita mengambil ibrah dari kegigihan Ashabul Kahfi dalam keteguhan keimanan dan jatidiri serta menyikapi keragaman budaya, sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Kahfi”, jelas Salim yang juga guru Sejarah Islam.

Terkait NARKOBA, Salim mengajak para Ustad dan Kiyai, supaya ketat membekali para santrinya agar tidak sampai terjebak dengan iming iming narkoba yang disamarkan dalam bentuk Minuman Es Moni.

Sementara itu, Ketua GERAM Jawa Tengah, Havid Sungkar mengulas tuntas tentang bahaya Narkoba bagi kesehatan dan mental, serta cara menghindari dari jeratan barang terlarang tersebut.

“Kami titip pesan kepada Pak Yai, Geram Demak, PAMDI, Bapak/Ibu guru PGSI, juga Adek Adek Santri, mari benar benar jauhi narkoba,” ajak David

“Tak kalah penting adalah, Pak Yai nantinya bisa melakukan penyuluhan bagi para santrinya, begitupun Bapak/Ibu guru meneruskan gerakan anti narkoba kepada para siswa di sekolahnya,” pungkas David.

Usai materi, acara makin terasa gayeng, saat sesi diskusi yang dipandu oleh Rifah Utami, diakhiri dengan refleksi oleh Dhoko Bintoro. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Mahasiswa Mikom Fikom Unisba Gelar Seminar Pengaruh Media Terhadap Masyarakat di Era Digital

Next Article

F1QR Lanal Dumai Kembali Berhasil Amankan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural

Related Posts