BANDUNG, Ekpos.Com — Nafas PosIND Goes Green sudah berhembus di beberapa kantor layanan PosIND di penjuru tanah air, diantaranya penggunaan kendaraan operasional berbasis listrik, penggunaan solar panel sebagai sumber energi, penerapan arsitektur tadah hujan, peralihan penggunaan air minum kemasan menjadi air minum gelas.
Sebagai sarana pendukung program Goes Green yang dilaunching akhir Mei lalu, PosIND siapkan wall charging kendaraan listrik di halaman Kantor Pusat PosIND Bandung.
PosIND Goes Green merupakan bentuk transformasi hijau yang dilakukan oleh Pos Indonesia sejalan dengan konsep Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), Governance (Tata Kelola) atau ESG.
Direktur Utama PosIND Faizal Rochmad Joemadi menyampaikan, PosIND melakukan langkah demi langkah untuk memutar roda bisnis perusahaan sembari menjaga keberlangsungan alam.
“Penggunaan kendaraan listrik mampu menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dibanding jenis kendaraan rendah emisi lain,” tutur Faizal.
Diketahui bahwa sektor transportasi merupakan kontributor emisi GRK kedua terbesar di Indonesia. Pemerintah tengah berupaya mendorong penggunaan kendaraan nol emisi dan kendaraan paling sesuai dengan itu adalah kendaraan listrik baterai.
Gambarannya, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedaangkan 1,2 kWh listrik mengeluarkan emisi 1,02 kg CO2e.
Penggunaan kendaraan listrik berperan secara langsung dalam mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. Berkurangnya konsumsi bahan bakar fosil turut mengurangi volume impor minyak dan akhirnya mampu menghemat devisa negara. Jika dilakukan dalam jangka panjang, peralihan ini dapat membuat perekonomian negara lebih stabil.
Vice President Corporate Communications PosIND Heri Nugrahanto menyampaikan bahwa PosIND terus bergerak dalam irama PosIND Goes Green.
“Setelah launching (goes green) bulan lalu kami terus berbenah untuk berkontribusi dalam menjaga keseimbangan lingkungan,” ungkap Heri.