Neglasari Percontohan Kelurahan Pengelola Sampah dan Pelestari Budaya

BANDUNG, Ekpos.Com — Kelurahan Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler kembali menjadi “higlight”  pengelolaan sampah dan pelestarian budaya lokal. Sejak Oktober 2016,

Kelurahan Neglasari telah memulai inisiatif memilah sampah, jauh sebelum program Kang Pisman berjalan.
Lurah Neglasari, Indra Bayu Kamajaya mengatakan, pada 2017, Kelurahan Neglasari sempat mendapat pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) soal pengelolaan sampah.
“Meski demikian, inisiatif ini telah berkembang dari hanya satu RW menjadi melibatkan seluruh 8 RW yang ada. Bahkan, Kelurahan Neglasari kini menjadi tempat studi banding bagi kelurahan lain, LSM lingkungan, serta tamu dari luar negeri,” ungkap Indra di Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Selasa, (2/7/2024).
Indra menyampaikan, tahun 2020, Kelurahan Neglasari tersisihkan oleh dua kelurahan baru yang menjadi percontohan, yaitu Cihaurgeulis dan Sukamiskin.
“Tetapi Neglasari tetap bertekad untuk eksis tanpa bantuan langsung. Usaha ini membuahkan hasil dengan berbagai pengakuan, termasuk undangan sebagai narasumber acara internasional di Filipina,” ungkapnya.
Indra juga menyampaikan, pada 2023, petugas pengelolaan sampah dari Neglasari juga kembali diundang dalam acara yang sama.
“Kami memiliki dua tim, yaitu tim edukasi dan tim pengolah. Pengelolaan sampah dilakukan dengan metode konvensional seperti kompos menggunakan bata terawang, loseda, atau maggotisasi yang terbukti efektif di lingkungan rumahan,” ujar Indra
Selain pengelolaan sampah, Kelurahan Neglasari juga dikenal sebagai pusat pelestarian seni pencak silat. “

 

Total
0
Shares
Previous Article

16 Pekerja Sosial Dapat Bantuan Modal

Next Article

Kababek TNI: Peran Strategis Babek TNI Dalam Dukungan Operasi TNI yang Berbasis Tri Matra Terpadu

Related Posts
Read More

Disrupsi BSI

Oleh M. Gunawan Yasni JAKARTA || ekpos.com – Menyoal Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan surviving entity Bank BRI…