PEDULI-Warga Apau Kayan saling membantu usai membeli Bahan Pokok dan BBM dari Malaysia. (Foto Ist).
TANJUNG SELOR || ekpos.com – Masyarakat Apau Kayan di Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) terancam terisolir.
Pasalnya, jalan yang menghubungkan 4 kecamatan di Apau Kayan yakni Kecamatan Sungai Boh, Kayan Selatan, Kayan Hulu dan Kayan Hilir termasuk jalan menuju Long Bagun, Kabupaten Mahulu, Kalimantan Timur (Kaltim) rusak parah hingga nyaris terputus.
Salah satu warga Desa Long Nawang, Apoi Jateng mengungkapkan, kondisi ini mengakibatkan warga Apau Kayan tidak lagi membeli kebutuhan hidup dan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Long Bagun, Kaltim.
“Saat ini warga lebih memilih membeli kebutuhan bahan pokok dan BBM di Camp Tapak Mega, Malaysia. Meski, kondisi jalan menuju camp (Tasak) rusak parah apalagi saat musim hujan,” ungkapnya, Jum’at (5 Juli 2024).
Dijelaskannya, jarak tempuh menuju Camp Tapak Mega dibutuhkan waktu dua hari meski kondisi jalan rusak parah.
“Banyak juga titik jalan yang rusak parah, kalau arah ke Malaysia, tapi tidak seperti kalau kita harus ke Long Bagun yang butuh waktu 1 bulan perjalanan,” ujarnya.
“Jalan dari Kecamatan Sungai Boh ke Long Nawang juga rusak parah seperti di kilometer 31 dan 45, bahkan ada yang gunakan pesawat kodiak dari sungai boh ke long nawang,” lanjutnya.
Ia menambahkan, rusaknya beberapa ruas jalan akibat minimnya perhatian pemerintah untuk melakukan perawatan dan meningkatkan kualitas jalan secara berkala.
“Padahal jalan yang sudah dibangun ini menjadi akses penting perekonomian masyarakat perbatasan di Apau Kayan,” tutupnya. (Red).