JAKARTA || Ekpos.com – Kader dan Politis Senior Partai Hanura, Inas N Zubir mengungkapkan bahwasannya, Hanura baru saja menuntaskan Musyawarah Nasional (Munas) ke-IV di Bali, di mana partai ini berhasil memilih Ketua Umum secara aklamasi.
“Meski langkah ini menunjukkan adanya kesatuan internal, pertanyaan besar tetap mengemuka: apakah ini adalah puncak dari perjalanan partai Hanura setelah mengalami kegagalan di Pemilu 2024?,” tandas Inas melalui keterangannya kepada wartawan, Rabu (21/8).
Lebih jauh, apakah partai ini telah menyiapkan program-program strategis untuk lima tahun ke depan yang dapat mengembalikan eksistensi Hanura di Pemilu 2029? Dalam menghadapi tantangan tersebut, penting bagi Hanura untuk merumuskan langkah-langkah konkret dan inovatif yang dapat menarik kembali kepercayaan masyarakat serta memperkuat posisinya di panggung politik nasional.
Namun, tampaknya Munas IV yang berlangsung pada 18-19 Agustus 2024 di Bali tidak menghasilkan pemikiran-pemikiran cemerlang dalam bentuk rencana lima tahun ke depan, atau yang dalam AD/ART disebut sebagai program umum.
“Dengan waktu yang terbatas kurang dari 24 jam, adalah hal yang tidak mungkin jika Munas IV dapat merumuskan program umum yang komprehensif dan strategis. Hal ini menunjukkan bahwa kelak tidak ada lagi program apapun di masa depan untuk partai Hanura dalam menghadapi tantangan politik ditahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Setelah Pilkada pada November 2024, menurut Inas, tidak akan ada lagi agenda politik nasional atau lokal yang berlangsung hingga lima tahun ke depan. Oleh karena itu, setiap partai politik perlu berinovasi dan aktif berkiprah di ruang publik agar tetap relevan dan diingat menjelang Pemilu 2029. Kreativitas dan keterlibatan yang aktif dalam kancah politik, baik nasional maupun lokal, akan menjadi kunci bagi setiap partai untuk membangun kembali citra dan dukungan masyarakat.
“Dengan demikian, jika Hanura tidak memiliki program yang jelas untuk lima tahun ke depan, maka jangan berharap partai ini dapat menunjukkan kreativitas yang diperlukan untuk tetap eksis hingga Pemilu 2029,” pungkasnya. (Red).
