Oleh : A.Rusdiana
Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 di Al-Misbah menjadi momen penting bagi penguatan nasionalisme di kalangan siswa. Fenomena karnaval yang diadakan oleh Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung pada 19 Agustus 2024, menjadi salah satu bukti nyata dalam melibatkan diri dalam kegiatan kepemimpinan kenegaraan. Keterlibatan aktif talenta muda dalam kegiatan ini memberikan mereka kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan. Namun, terdapat kesenjangan (GAP) dalam memahami bagaimana kegiatan seperti ini dapat secara efektif menumbuhkan nasionalisme dan keterampilan kepemimpinan.
Tulisan ini penting untuk menjembatani kesenjangan tersebut, dengan memberikan panduan bagi civitas akademika dalam menyelenggarakan kegiatan serupa yang lebih bermakna. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita brake down, satu persatu:
Pertama: Nilai Nasionalisme yang Bisa Digali dari Karnaval HUT RI di Al-Misbah; Karnaval HUT RI di Al-Misbah bukan sekadar perayaan, tetapi juga sarana pengajaran nilai-nilai nasionalisme kepada siswa. Nilai kebersamaan, cinta tanah air, dan pengorbanan para pahlawan menjadi inti dari kegiatan ini. Ketika siswa turut serta dalam karnaval, mereka tidak hanya merasakan euforia kemerdekaan, tetapi juga diingatkan akan perjuangan panjang yang telah dilakukan oleh para pahlawan bangsa. Melalui berbagai atribut dan simbol nasional yang dipamerkan, siswa diajak untuk lebih mengenal dan mencintai identitas bangsa. Pengalaman ini penting bagi penguatan nasionalisme di kalangan generasi muda, yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Kedua: Tujuan Diadakan Karnaval HUT RI di Al-Misbah; Tujuan utama dari diadakannya karnaval ini adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya nasionalisme dan keterlibatan dalam kehidupan berbangsa. Selain itu, karnaval ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka. Dengan menjadi bagian dari panitia atau peserta karnaval, siswa belajar tentang tanggung jawab, kerja tim, dan pentingnya komunikasi efektif. Ini adalah bentuk pembelajaran di luar kelas yang sangat relevan dengan tantangan di era bonus demografi 2030, di mana keterampilan kepemimpinan dan nasionalisme akan sangat dibutuhkan.
Ketiga: Pesan untuk Civitas Akademika Al-Misbah melalui Karnaval HUT RI; Karnaval ini memberikan pesan yang jelas bagi civitas akademika Al-Misbah bahwa kegiatan perayaan nasional bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga merupakan kesempatan untuk memperkuat karakter dan jiwa kepemimpinan siswa. Dengan terlibat aktif, siswa dapat mengasah kemampuan komunikasi, berani menyuarakan pendapat, dan belajar bekerja sama dengan berbagai pihak. Ini adalah modal penting bagi talenta muda dalam menghadapi tantangan masa depan, khususnya dalam mengisi kemerdekaan Indonesia yang ke-79 dan menyongsong era bonus demografi 2030. Civitas akademika diharapkan terus mendukung kegiatan yang memadukan pendidikan karakter dan pengembangan keterampilan praktis.
Singkatnya, Karnaval HUT RI di Al-Misbah memberikan kesempatan emas bagi talenta muda untuk mengembangkan nasionalisme dan keterampilan kepemimpinan. Nilai-nilai nasionalisme yang digali melalui karnaval ini tidak hanya memperkuat rasa cinta tanah air, tetapi juga mempersiapkan siswa menghadapi era bonus demografi 2030 dengan keterampilan kepemimpinan yang mumpuni. Rekomendasi untuk ke depan, kegiatan seperti ini sebaiknya dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan seluruh elemen sekolah untuk menciptakan generasi yang tidak hanya berwawasan kebangsaan, tetapi juga siap memimpin di masa depan. Karnaval HUT RI di Al-Misbah bukan sekadar perayaan, tetapi juga sarana pendidikan kepemimpinan dan penguatan nilai nasionalisme bagi talenta muda, sebagai persiapan menghadapi era bonus demografi 2030. Wallahu A’lam.
*Penulis adalah pendiri dan pembina Yayasan Al Misbah Kota Bandung, dosen dan tutor Manajemen pendidikan indonesia