Strategi Konversi BTC ke Rupiah di Tengah Rencana Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga dapat berdampak signifikan pada harga Bitcoin dan nilai tukar BTC ke rupiah. Penurunan suku bunga, misalnya, sering kali mendorong kenaikan harga Bitcoin.

Prediksi tentang potensi penurunan suku bunga The Fed pada September 2024 berpotensi menjadi faktor positif yang dapat membalikkan tren penurunan harga Bitcoin yang biasanya terjadi pada bulan ini. Bagi investor di Indonesia, konversi BTC ke rupiah menjadi perhatian utama, baik untuk memaksimalkan keuntungan maupun mengurangi risiko kerugian.

Fluktuasi Harga Bitcoin dan Dampaknya pada Konversi ke Rupiah

Sejak 2013 hingga 2022, bulan September sering menjadi bulan yang menantang bagi Bitcoin, dengan koreksi harga yang berkisar antara 5% hingga 15%. Contohnya, pada September 2019, harga Bitcoin turun sekitar 13%, dan pada September 2021, harga Bitcoin anjlok dari US$52.000 menjadi US$41.000. Penurunan harga ini berdampak langsung pada nilai tukar BTC ke rupiah, yang mempengaruhi portofolio investor.

Namun, September tidak selalu buruk bagi Bitcoin. Pada September 2023, misalnya, harga Bitcoin naik sekitar 5% karena meningkatnya minat dari institusi dan kebijakan moneter yang mendukung aset kripto. Kenaikan harga ini tentu menguntungkan bagi investor yang ingin mengonversi BTC ke rupiah, karena nilai tukarnya menjadi lebih tinggi.

Pada September 2024, tren positif berpotensi kembali terbuka jika The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga pada pertemuan 17-18 September. Penurunan suku bunga ini bisa meningkatkan daya tarik Bitcoin sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Jika momentum kenaikan harga terus berlanjut, Bitcoin bisa mendekati US$100.000, yang tentu akan menguntungkan konversi BTC ke rupiah.

Selain itu, efek dari halving Bitcoin yang terjadi pada April 2024, di mana reward block berkurang dari 6,25 menjadi 3,125 BTC, juga mulai terasa pada bulan ini, menciptakan tekanan beli yang lebih tinggi.

Waspadai Volatilitas dan Risiko

Namun, investor harus tetap waspada terhadap volatilitas harga yang mungkin meningkat karena ketidakpastian ekonomi global dan potensi skandal Ponzi kripto. Dengan harga Bitcoin diprediksi berada di kisaran US$58.000 hingga US$65.000, konversi BTC ke rupiah akan sangat bergantung pada fluktuasi ini.

Jika Bitcoin menembus US$65.000, harga bisa mendorong ke US$70.000, sementara penurunan di bawah US$58.000 dapat membawa harga ke zona support sekitar US$53.000. Investor perlu memantau keputusan The Fed dan tren harga Bitcoin untuk mengoptimalkan nilai konversi BTC ke rupiah.

Tentang Bittime

Bittime melalui PT Utama Aset Digital Indonesia adalah platform investasi aset kripto yang telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Komunikasi & Informatika (Kominfo). Bittime juga merupakan anggota Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO). Selaku platform investasi aset kripto, Bittime memiliki visi untuk memanfaatkan teknologi blockchain demi menghadirkan akses menuju kemerdekaan finansial yang adil bagi semua orang, terlepas dari lokasi atau posisi keuangan mereka.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Total
0
Shares
Previous Article

Aksi Tanggap Pasukan Khusus AS Bantu Evakuasi Warga Yang Mengalami Kecelakaan Tunggal

Next Article

Ketua MA Resmikan Masjid Nurul Adli dan Pemberian Nama Ruang Sidang Utama Prof. Dr. HM Syarifuddin, SH, MH

Related Posts