Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Dr.Ilim Abdul Halim Ungkap 5 Hambatan  Pemilu/Pilkada

Bandung,Ekpos.com

Menghadapi Pemilu atau Pilkada yang akan digelar serentak tahun 2024,keterlibatan seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat ikut serta menyalurkan hak suara untuk menentukan pemimpin berkualitas dan berintegritas.

Demikian ditegaskan Dosen sekaligus Ketua program studi Studi Agama-Agama (SAA) Dr.Ilim Abdul Halim, M.Ag. saat menjadi nara sumber pada acara Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024, Dema-Fakultas Ushuluddin, di Aula FU, lantai I, Senin, 30/10/2024.

Menurunya, bagi pemilih pemula yang masih awam akan Pemilu masih perlu diarahkan agar bisa mengenali para calon yang akan dipilih nantinya. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan melalui sosial media.

“Perlu juga dilakukan sosialisai agar para generasi muda khususnya pemilih pemula (generasi Z) dapat menjadi pemilih cerdas yang dapat benar- benar tahu bagaimana karakter, visi misi calon pemimpinya.” terang Ilim yang juga Dosen UIN Bandung.

Lebih jauh Ia memaparkan dalam prosesnya, pesta demokrasi kerap dihadapkan kepada hambatan hambatan yang perlu di atasi dengan baik.“ ucanya.

Dalam pesta demokrasi  ada beberapa hambatan yang harus dihadapai dan disikapi agar bisa bisa diantisipasi yakni:

Pertama; Calon- calon perlu diperkenalkan agar masyarakat bisa mengetahui dan mengenal calon yang akan dipilih atau dicoblosnya.Sebab itu perlu sosialisasi  berbagai lapisan masyarakat.

Kedua; Kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan pilkada dan terhadap pemimpin yang sudah terpilih. Masyarakat ada yg meragukan terhadap pelaksanaan janji pemimpin ketika sudah menjabat.

Ketiga; Penyalahgunaan teknologi.Teknologi terutama teknologi digital bisa digunakan untuk berita hoak atau kampanye.hitam( black campaign) sehingga mempertajam konflik politik. Regulasi tentang  larang dengan sanksinya dalam pilkada ini perlu ditegakan

Keempat;Uang politik atau money politik bisa menjadi hambatan terhadap kualitas pilkada.

Kelima; sikap apatis masyarakat menjadi hambatan pula dalam partisipasi politik

“Walaupun ada hambatan hambatan kita sebagai bagian dari masyarakat terus berusaha mengembangkan kualitas pilkada dan bagi anak muda terutama generasi z jangan lewatkan proses pilkada dengan berpartisipasi dalam berbagai bentuk seperti panitia, KPU daerah, PPK, KPPS, jurkam, orang yg dipilih atau memilih, pengawas dan sebagainya.” Tandasnya.

Total
0
Shares
Previous Article

Kelompok Pasien Mendorong Akses yang Berkeadilan untuk Obat HIV Lenacapavir

Next Article

IFG Labuan Bajo Marathon 2024 Gandeng HOKA Run Club Persiapkan Pelari untuk Maraton Terindah dan Menantang di Indonesia

Related Posts