Kolaborasi Iranian Corner Ushuluddin-Konsulat Republik Iran, Ungkap 2 Strategi Baru bagi Indonesia-Iran

Dr.Purkon Hidayat, Dosen Universitas Tehran Dok.ekpos.com

Bandung,Ekpos.com

Iran Corner Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung berkolaborasi dengan konsulat kedutaan Republik Islam Iran menggelar Webinar Internasional  dengan mengangkat tema “ Study And Mapping Of Iranian And Indonesia Future Society” di Auditorium lantai I, Gedung FU, Rabu, 2 Oktober 2024.

Webinar tersebut menghadirkan Dr. Furkon Hidayat ( dosen tamu pascasarjana Kajian Asia Tenggara Universitas Tehran. Hadir dalam kesempatan ini Wakil Dekan I Dr. Ecep Ismail, M.Ag (  Keynote Speaker),Dr.Mohammad Reza Ebrohimi,( Konselor Kedutaan Republik Islam Iran), Dodo Widarda ( Direktur Iran Corner F.Ushuluddin) Nasrullah Jamaluddin ( moderator),dan para mahasiswa.

Dalam sambutanya, Ecep Ismail mewakili Dekan FU Prof.Wahyudin, Ia sangat  mengapresiasi webinar internasional ini.” saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara yang telah menginisiasi diskusi ini, serta kepada seluruh narasumber yang berkenan membagikan ilmu, wawasan, dan pengalaman mereka.” Ujarnya.

Selanjutnya Ecep menyampaikan  tiga  hal penting terkait hubungan Indonesia dan Iran. Menurutnya, Sebagai dua bangsa besar yang memiliki kekayaan spiritual dan sosial yang mendalam, kita dihadapkan pada tantangan dan peluang besar dalam memetakan masa depan masyarakat kita masing-masing yaitu Pertama, tentang Iran dan Indonesia sebagai entitas historis dan kultural. Kedua, tentang tantangan global yang kita hadapi bersama. Ketiga, tentang peran strategis dalam kerjasama bilateral.

Ecep Berharap melalui webinar ini, kita tidak hanya mendapatkan wawasan baru tentang masa depan masyarakat Iran dan Indonesia, tetapi juga mampu merumuskan langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerjasama di berbagai bidang. Baik Iran maupun Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk berkontribusi dalam membentuk tatanan dunia yang lebih damai, adil, dan inklusif.” saya ingin menegaskan bahwa masa depan bukanlah sesuatu yang hanya kita tunggu, tetapi sesuatu yang harus kita ciptakan bersama. Dengan kerja keras, dialog yang konstruktif, dan semangat kerjasama yang tinggi, saya yakin Iran dan Indonesia dapat melangkah maju, membentuk masyarakat masa depan yang lebih baik, dan menjadi teladan bagi dunia.” tegas Ecep.

Sementara, Dr.Mohammad Reza Ebrohimi, menyatakan bahwa kerjasama Iran – Indonesia untuk meraih dan mencapai bersama-sama masa depan yang lebih cerah dengan saling memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dimiliki bersama. Begitu juga kerjasama Indonesia – Iran sama-sama memiliki latar belakang sejarah panjang dan berbagai persamaan yang dapat membantu mempererat Hubungan keduanya

Selanjutnya, sebagai narasumber Purkon Hidayat menyoroti isu penguatan hubungan antara Iran dan Indonesia dari perspektif Futures Studies.Dosen tamu Pascasarjana Kajian Asia tenggara Universitas Tehran ini menekankan dua strategi baru dalam penguatan hubungan Iran dan Indonesia yaitu penguatan diskursus dua arah dan penciptaan ekosistem.

Menurutnya, Salah satu bentuk dari penguatan diskursus dengan pengenalan antar akademisi kedua negara seperti kuliah tamu, riset bersama dan lainnya.

Mengenai ekosistem, Purkon melihat dua negara ini memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan dari jaringan intelektual hingga pengusaha dan tokoh masyarakat.

Dalam paparannya, intelektual muda Indonesia ini menekankan pentingnya mahasiswa bersikap  optimis dalam menyongsong masa depan di tengah berbagai tantangan besar yang menghadang. Menurutnya, Futures Studies memberikan alat dan keterampilan untuk menyiapkan masa depan yang baik.

Mengenai Futures Studies di Iran, lanjut Ia, disiplin ilmu ini sudah berkembang sekitar dua puluh tahun untuk jenjang S2 dan S3. Bahkan Iran sudah memilki asosiasi profesional untuk Futuris.

Purkon melihat dari aspek ini, Indonesia bisa belajar dari Iran. Data riset terbaru menunjukkan sekitar 1000 paper telah ditulis mengenai  berbagai isu futures studies oleh para intelektual iran.

Dalam kesempatan yang sama, Dodo Widarda mengatakan bahwa  webinar  internasional ini sebagai proses belajar bersama.

“ Untuk menjadi  bangsa besar kita harus siap dialog untuk melakukan lompatan lompatan besar, dan kita harus belajar ke bangsa lain. Dan, Republik Iran sudah mapan dalam Futures Studies,Sebab itu, ketika kita bicara tentang masa depan bangsa, kita harus berani balajar kepada mereka” ungkap Dodo.

Dodo berharap dengan Futures Studies ini manjadi bagian hidup kita  dengan paradigma keilmuan yang jelas”  Kepada generasi muda tetap harus optimis mengikuti proses belajar untuk menuju Indonesia Emas 2045” pungkasnya.****

Total
0
Shares
Previous Article

Terra Drone Indonesia Sukses Melakukan Inspeksi Flare dan Tangki di Kilang LNG dengan Teknologi Drone

Next Article

Birkenstock : 250 Tahun Mengukir Sejarah Dalam Setiap Langkah

Related Posts