Bandung, Ekpos.com
Program Studi Ilmu Hadis (ILHA) Fakultas Ushuluddin,UIN SGD Bandung terus ambil bagian dalam berkontribusi bagi negeri. Salah satunya memberikan penguatan literasi materi bagi santri Disabilitas netra.
“Dalam rangka mengusung misi rahmatan li’alamin UIN SGD Bandung,Prodi ILHA merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam penguatan literasi materi keagamaan bagi kalangan tunanetra. Dalam perpektif Tridarma Perguruan Tinggi tentu saja ini layak disambut dalam Program Kreatifitas Mahasiswa ( PKM ) kampus.” Ujar ketua Program studi Ilmu Hadis,UIN Bandung Dr.Agus Suyadi,M.Ag saa menghadiri wisuda ke -2 Tahfidz Pesantren Tunanetra Sam’an, di Hotel Horison Ultima Bandung, Minggu, 20 September 2024.
Pada kesempatan tersebut Kaprodi ILHA diminta untuk mengetes wisudawan.Kehadiran Ka.Prodi ILHA tersebut tentu atas undangan kehormatan oleh pimpinan Pesantren Tunanetra SAM’AN, Dr Ridwan Efendi,M.Ag.
Dalam menguji wisudawan,Agus melontarkan soal sambung ayat kepada wisudawan Abdul Jawad dan Eko Rindiyanto yang dengan mudah disempurnakan oleh keduanya. “Alhamdulillah, luar biasa dengan selesainya hafalan ini. Semoga ke depannya bisa menjaga amanah dan istiqomah dalam menjaga Al-Qur’an.” harap Eko optimis.
Pihak pengelola pesantren sengaja meminta para tamu undangn untuk mengetes sejauh mana para wisudawan fasih menghapal Quran 30 Juz. Pada wisuda kali ini, Pesantren Tunanetra Sam’an telah mewisuda 10 Santri Tahfidz yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an. Dengan mengmbil tema “Mengukir Peradaban, Mewujudkan Karakter Qur’an”, ini dihadiri sekitar 200 tamu undangan.
Ka.Prodi ILHA mengapresiasi para wisudawan yang telah menyelesaikan hapalan 30 Juz ” saya melihat keuletan mereka betapa besar dedikasi dan ketekunan yang telah mereka curahkan dalam perjalanan menghafal Al-Qur’an.” Ungkap Agus penuh haru.
Sementara, Ketua Yayasan SAM’AN Ustadz Zuhud, S.Ag memberikan pesan kepada para santri yang diwisuda “Selesainya hafalan 30 juz para wisudawan merupakan awal mereka berjuang untuk bisa mengamalkan dan menjadi manfaat bagi banyak umat.” Ujar Zuhud
Ditegaskan Zuhud bahwa hafalan Al-Qur’an bukanlah akhir, melainkan awal dari misi besar untuk menerapkan nilai-nilai Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.Sebab itu,Pesantren Tunanetra SAM’AN memiliki harapan besar agar para wisudawan tidak hanya unggul dalam hafalan, tetapi juga mandiri dan berdaya di masyarakat luas.
Perlu diketahui bahwa Ustaz Syuhud dan Ustaz Ridwan Efendi, keduanya adalah sosok tunanetra nya merupakan alumni UIN SGD Bandung. Baik Ridwan maupun Syuhud memiliki komitmen dalam pengembangan keilmuan Islam khususnya Al Quranul Karim melalui pesantren Tunanetra SAM’AN. Keduanya merasakan kurangnya literasi keilmuan Islam yang bisa diakses oleh komunitas disabilitas netra seperti mereka. Seiring bertambahnya santri tunanetra maka kebutuhan literature ramah disabilitas netrapun menjadi sebuah keniscayaan.
Acara wisuda ke-2 Pesantren Tunanetra Sam’an selain para santri, hadir pula orang tua santri, pejabat pemerintahan setempat, donatur, mitra lembaga pesantren, serta komunitas dari Bandung. Hadir antara lain Kepala LPMQ Kemenag RI, Dr. Abdul Aziz Sidqi, M.Ag, Kasi PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Bandung H. Saripudin, M.Ag, Kepala Kemenag Kabupaten Bandung, Dr. Cece Hidayat, M.Si , Pimpinan Penerbit Quran CORDOBA,H. Usman,Pimpinan Yayasan Cinta Quran Ust.Fatih Karim, serta Penceramah Ustadz Ihsan Tanjung dari Jakarta.
Launcing Pesantren Putri Tunanetra Pertama di Indonesia.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan Launcing Pembangunan Pesantren Putri Tunanetra Pertama di Indonesia yang diinisiasi oleh Yayasan Cinta Quran (CQ), Ustaz Fatih Karim selaku ketua.
Menurut Dr Ridwan Effendi, ide Pesantren putri tunanetra bermula dari kebutuhan akan literasi ilmu syariah berkaitan dengan kajian kewanitaan dan kebutuhan santri putri secara khusus. Keterbatasan fisik indrawi acapkali menghadirkan kehawatiran khusus bagi kaum perempuan tunanetra dari sisi keamanan dan kenyamanan.
“Alhamdulillah disambut oleh kesiapan seorang wakif yang bersedia memberikan pembebasan lahan yang cukup luas didaerah Setiabudi Bandung, untuk area pembangunan pesantren.” Ucap Ridwan.
Bukan hanya itu, lanjut Ridwan, pihaknya juga mendapat support dari lembaga filantropi Yayasan Cinta Quran yang sedang memproses pembangunan dengan target bisa dugunakan pada bulan Ramadhan mendatang. Dengan terselenggaranya wisuda ini, Pesantren Tunanetra SAM’AN semakin menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi yang berkarakter Qur’an, yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi peradaban bangsa.
Sediakan Literasi Hadis Digital Ramah Disabilitas Netra
Momentum acara wisuda Tahfiz jadi peluang untuk membangun kerjasama sinergis.Pihak Pesantren Tunanetra SAM’AN mengundang kepada Prodi ILHA untuk berkunjung kelokasi pendidikan sekaligus bertempu para pihak pendukung pembelajaran dipesantren yang berlokasi di Kawasan Cicaheum atas, Kota Bandung.
Gayung bersambut,Kamis, 26 September 2024, Program Studi ILHA S1 dan S2 UIN SGD Bandung memenuhi undangan untuk bertandang ke Pesantren SAM’AN. Kunjungan ini dimanfaatkan untuk PKM Pengenalan dan Evaluasi sebuah produk Talking Book Hadis Braille Kitab Riyadhus Sholihin untuk disabilitas netra. Perangkat yang diproduksi tahun 2017 ini merupakan buah kolaborasi Prodi ILHA dengan ABIYOSO, sebuah Lembaga penerbitan Braille milik Kemensos RI.
Nampak, secara bergantian santri tunanetra SAM’AN di Mesjid Darus Shudur, sedang membaca Kitab Hadis melalui perabaan Braille dan menyimak Voice Talking Book yang dipegangnya.
Menilik kebutuhan literasi bagi tunanetra tersebut,kegiatan ini menyepakati program Penyediaan Literasi Hadis Digital Ramah Disabilitas Netra yang akan melibatkan Prodi ILHA, Pesantren SAM’AN dan Sebuah perusahaan Data Studio Digital yang pernah memproduksi aplikasi Quran, Q SOFT. Hadir dari pihak Data Studio Q Soft, bapak Adhia selaku mediator tehnik dan tim riset IT.
Setelah berdiskusi panjang hari itu akhirnya, didepakati kerjasama yang melibatkan 3 pihak tersebut untuk menyajikan 40 an materi hadis Kitab Arbain Nawawi dengan Prodi Ilha sebagai peneyedia konten hadis, meliputi teks matan, terjemah, kosa kata terpilih, dan penjelasan singkat. Semua itu akan disajikan dalam format suara untuk diakses kaum disabilitas netra, khususnya di Pesantren SAM’AN. Sedangkan pihak Data Studio Digital akan menjadi eksekutor perangkat daan teknologi yang akan digunakan. Sedangkan untuk biaya produksi akan dicarikan melalui celah filantropi donatur pribadi maupun lembaga, seperti yang selama ini dijalankan oleh Pesantren SAM’AN.
Selasa, 1 Oktober 2024, tim prodi ILHA datang berkunjung ke kantor pusat Data Studio dikawasan Jalan Pasteur Bandung untuk membicarakan tataran tehnis. Bersama Bp Budi Pracoyo, seorang Alumni ITB dan peneliti independen yang menjadi penanggung jawab IT Data Studio akhirnya kita menyepakati langkah langkah memulai kesepaatan ini. Semoga saja rencana kolaborasi ini bisa semakin memberikan spirit layanan PKM Prodi ILHA serta memberi akses lebih ramah bagi kelompok disabilitas netra dalam mempelajari hadis nabi. Sehingga cahaya kenabian tetap bisa menerangi kegelapan kaum disabilitas netra.***
***