Pidato Pertama Prabowo Subianto: Berantas Korupsi, Karena Musuh Bersama

 

JAKARTA || Ekpos.com – Dalam pidato kenegaraan perdananya, Presiden Prabowo Subianto menekankan urgensi pemberantasan korupsi yang ia sebut sebagai ancaman serius bagi negara.

Menurut Prabowo, korupsi telah menggerogoti kepercayaan publik dan melemahkan sendi-sendi negara. “Korupsi adalah musuh yang harus kita lawan bersama, demi masa depan bangsa yang lebih baik,” tegasnya.

Presiden Prabowo juga menyoroti masalah nasionalisme di kalangan pengusaha yang terlibat dalam praktik-praktik korupsi. “Masih ada pengusaha yang tidak memiliki rasa nasionalisme karena terlibat dalam korupsi. Kami harus memastikan mereka menjalankan bisnis dengan etika yang benar,” ujarnya.

Prabowo menambahkan bahwa, negara harus menciptakan lingkungan usaha yang lebih etis dan berintegritas, terutama untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dalam pidatonya, Prabowo turut menyinggung permasalahan sosial, terutama terkait rendahnya akses pendidikan bagi anak-anak di Indonesia. “Masih banyak anak-anak kita yang belum mendapatkan pendidikan layak. Ini adalah kenyataan yang harus kita hadapi dan perbaiki bersama,” ungkapnya. Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya mencapai swasembada pangan dan energi dalam waktu 4-5 tahun ke depan, sebagai bagian dari visi besar pemerintahannya.

Menanggapi pidato tersebut, Ketua Umum Forum Pemimpin Redaksi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Dar Edi Yoga, memberikan apresiasi tinggi terhadap komitmen Prabowo. “Pidato Presiden Prabowo menunjukkan keseriusannya dalam menanggulangi korupsi, sebuah langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini juga sejalan dengan peran media sebagai pengawas dan penegak transparansi,” ujar Ketua Umum Forum Pemred SMSI.

Dar Edi juga menyoroti pentingnya peran media dalam mengawal pelaksanaan etika bisnis di kalangan pengusaha, sebagaimana yang disampaikan Prabowo. “Media harus berperan dalam menyoroti dan memberikan pengakuan kepada pengusaha yang menjalankan bisnis dengan etika yang benar, sekaligus mengkritisi mereka yang melanggar,” tegasnya.

Terkait isu pendidikan dan kesejahteraan sosial yang diangkat Prabowo, Dar Edi menggarisbawahi pentingnya perhatian serius dari media. “Isu kesejahteraan rakyat, terutama akses pendidikan yang layak bagi anak-anak, merupakan isu yang sangat relevan dan harus menjadi fokus perhatian media. Media perlu terus mengawal kebijakan-kebijakan yang mendukung perbaikan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Dar Edi juga mendukung visi Prabowo untuk mencapai swasembada pangan dan energi. Menurutnya, media memiliki tanggung jawab untuk mendukung upaya ini melalui pemberitaan yang edukatif. “Visi swasembada energi dan pangan merupakan hal yang sangat strategis. Media perlu berperan dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya kemandirian di sektor-sektor ini,” kata Dar Edi.

Pada akhir pidatonya, Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam mewujudkan kemajuan Indonesia. Dia menyerukan demokrasi yang santun, sesuai dengan adat dan budaya Indonesia, serta mengutuk segala bentuk kebencian dan caci maki. “Demokrasi kita harus demokrasi yang beradab,” tegasnya.

Dar Edi Yoga pun menekankan bahwa, peran media sangat penting dalam menciptakan ruang dialog yang sehat dan konstruktif di tengah masyarakat. “Media harus menjadi wadah bagi diskusi yang membangun, serta mengedepankan dialog yang santun dan beradab, sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden Prabowo,” pungkasnya.

Dengan berbagai isu strategis yang diangkat, pidato Prabowo Subianto diharapkan menjadi awal dari era baru yang lebih baik bagi Indonesia.

Media diharapkan terus menjadi mitra kritis pemerintah dalam mengawal visi dan misi demi kemajuan bangsa. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Jauhi Militeristik, Dekati TNI

Next Article

Danlanal Simeulu Hadiri Pembukaan Fun Run Sekabupaten Simeulue Tahun 2024

Related Posts