WONOSOBO || Ekpos.com – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K, S.H, M.Hum, melakukan kunjungan ke kantor Bupati Wonosobo guna membahas upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) setempat, Kamis (24/10).
Dalam sambutannya, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K, S.H, M.Hum, mengingatkan pentingnya peningkatan kesadaran dan aksi nyata dalam menghadapi ancaman narkoba, terutama di kalangan generasi muda. “Indonesia masih dalam status darurat narkoba, dengan Jawa Tengah mencatatkan sekitar 195 ribu penyalahguna narkoba. Ini harus menjadi perhatian bersama, terutama di Kabupaten Wonosobo yang mengalami peningkatan peredaran narkoba secara signifikan,” tegas Agus Rohmat melalui keterangannya, Kamis (24/10).
Agus Rohmat juga mengimbau, agar seluruh elemen masyarakat terlibat aktif dalam kampanye anti-narkoba, termasuk dengan melakukan pemeriksaan urin secara berkala dan memperkuat program Desa Bersinar. “Selain itu, pentingnya rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba juga menjadi fokus, dengan harapan agar fasilitas rehabilitasi di setiap Kabupaten/Kota dapat tersedia dan diakses secara luas,” imbuhnya.
Kunjungan ini merupakan langkah konkret untuk mewujudkan Wonosobo sebagai wilayah yang “Bersinar” (Bersih dari Narkoba).
Pertemuan ini fokus membahas langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk memperkuat sinergi dalam pemberantasan narkoba di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, yang disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Politik, Achmad Fathoni, S, Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengapresiasi kehadiran tokoh-tokoh penting serta stakeholder terkait. Salah satu pencapaian yang dilaporkan adalah keberhasilan program Kampung Tangguh Anti-Narkoba yang telah berjalan selama beberapa tahun.
Selain itu, dilakukan pula tes urin bagi seluruh pejabat pemerintahan sebagai upaya deteksi dini, yang menunjukkan hasil bebas narkoba. Sosialisasi anti-narkoba di tingkat sekolah menengah juga telah mencapai 50% cakupan, dengan target peningkatan menjadi 100%.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan BNNP Jawa Tengah dalam bersinergi bersama pemerintah daerah guna memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di Kabupaten Wonosobo,” ujar Achmad Fathoni, S dalam sambutannya.
Ketua Pengadilan Negeri Wonosobo, Estafana Purwanto, SH, MH, menyoroti kendala terkait pelaksanaan asesmen dan rehabilitasi dalam proses hukum. Ia berharap, agar fasilitas rehabilitasi diperkuat sehingga penegakan Pasal 127 UU Narkotika dapat dilakukan lebih optimal.
Sementara Sekda Kabupaten Temanggung, Drs. Agus Sujarwo, MM, menjelaskan bahwa, program Kampung Bersinar telah mulai diterapkan di beberapa Desa, meskipun masih menghadapi berbagai tantangan. Ia berharap, dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta melalui program CSR, dapat mendorong keberhasilan program ini.
Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati, S.STP, menegaskan bahwa, upaya pencegahan narkoba harus dimulai dari keluarga. PKK telah menjadikan program P4GN sebagai prioritas di tingkat desa, dengan fokus pada remaja melalui program Generasi Berencana (GenRe) di sekolah-sekolah dan pondok pesantren.
Kunjungan Kepala BNNP Jawa Tengah ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara BNN, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam memerangi peredaran narkoba. Dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, Kabupaten Wonosobo diharapkan dapat menjadi wilayah yang bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Dalam pertemuan tersebut, hadir sejumlah pemangku kepentingan dari unsur pemerintah Kabupaten Wonosobo, di antaranya Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Kodim, Rektor Unsiq, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Politik, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga. (Red).