PONOROGO || Ekpos.com – Desa Pondok dan Desa Babadan terletak di Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Meski letaknya berdekatan, namun kedua Desa itu terpisah selama puluhan tahun.
Kedua Desa yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani dan buruh serabutan itu dipisahkan oleh aliran sungai yang sering digunakan warga untuk membantu mengairi lahan pertanian mereka.
Melihat kondisi itu, Kodim 0802/Ponorogo di jajaran Korem 081/DSJ tak tinggal diam. Mereka bersinergi dan melakukan upaya untuk dapat menghubungkan kedua Desa tersebut.
“Dalam rangka HUT ke-79 TNI, kami bersama Pemkab Ponorogo, pemerintah Desa, dan tentunya masyarakat berupaya membangun akses jalan baru dan jembatan untuk menghubungkan Desa Pondok dan Babadan,” kata Dandim 0802/Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono ditemui di lokasi, Jum’at (25/10/2024).
Dwi menyebut, pembangunan akses jalan baru dan jembatan itu sangat dibutuhkan untuk membantu dan mempermudah warga di kedua Desa dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Dengan terhubungnya Desa Pondok dan Babadan, ia optimis perekonomian dan kesejahteraan warga juga akan semakin baik.
“Mudah-mudahan meningkat (perekonomian dan kesejahteraan), karena paling tidak warga Desa Pondok bisa berjualan ke Desa Babadan atau pun sebaliknya,” ujarnya.
Lebih dari itu, keberadaan akses jalan baru dan jembatan yang dibangun akan membantu para petani. Diakui Dwi, selama ini banyak warga Desa Pondok yang mempunyai lahan pertanian di Desa Babadan sangat kesulitan dalam mengangkut hasil pertaniannya.
Kades Pondok, Suharto pun mengakui selama ini warganya sangat kesulitan dan hanya mengandalkan jembatan dari bambu yang cuma dapat dilalui dengan berjalan kaki.
“Sebelumnya itu ada jembatan sesek (bambu) yang mana itu sangat sulit, tidak bisa dilewati oleh kendaraan, bahkan motor aja nggak bisa,” katanya.
Lanjut ungkapnya, akses jalan baru dan jembatan itu juga akan sangat membantu aksebilitas anak-anak dalam bersekolah.
“Banyak anak-anak sekolah yang dari Sambikerep, Dukuh Babadan, mereka sekolah di MI Ngrambang. Dulu kalau berangkat ya harus turun ke bawah lewat air (sungai). Sekarang aja sudah agak terbantu, sudah ada jembatan sesek,” ujarnya.
“Mudah-mudahan pengerjaan jalan baru dan jembatan ini bisa segera selesai, sehingga bisa membantu anak-anak dan memperlancar perjalanannya ke sekolah,” sambungnya.
Suharto juga ingin apa yang sedang dibangun saat ini akan dapat digunakan jangka panjang dan bermanfaat luas bagi generasi mereka selanjutnya.
“Harapan saya ke depannya adalah untuk peninggalan anak cucu kita, yang mana besok bisa menjadi harapan untuk peningkatan pendidikan dan perekonomian di sini supaya lebih bagus lagi,” sebutnya.
Sementara itu, Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf Rama Pratama menegaskan, apa yang diperbuat satuan di jajarannya itu merupakan bentuk kepedulian TNI dalam membantu masyarakat.
“Ini adalah bentuk kehadiran kami TNI untuk terus hadir membantu dan mengatasi berbagai kesulitan masyarakat,” katanya dalam keterangannya.
Rama pun berharap, melalui pembangunan akses jalan baru dan jembatan yang dilakukan dengan mengedepankan semangat gotong-royong itu akan dapat meningkatkan kebersamaan dan Kemanunggalan TNI-Rakyat. (Red).