JAKARTA || Ekpos.com – BPJS Kesehatan pernah menjadi sorotan tajam, karena terjadi defisit anggaran. Belum lagi soal pelayanan untuk peserta BPJS di rumah sakit, bagaimana kondisi BPJS Kesehatan sekarang.
Hal tersebut diungkapkan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, Direktur Utama melalui Podcast Merdeka yang viral di medsos, Minggu (10/11).
Namun kini dijelaskannya, BPJS bahkan membuat banyak negara besar dan maju terkaget-kaget. Di antaranya, Amerika, Inggris, Jepang, China hingga Malaysia. “Mereka penasaran dengan sistem yang dibangun BPJS Kesehatan mampu membiayai pengobatan ratusan juta masyarakat Indonesia tiap hari,” tandasnya.
Ali Ghufron Mukti menambahkan, saat ini sudah banyak rumah sakit yang bagus dan BPJS tentu apresiasi. Tetapi masih aja ada oknum yang memang untuk mencari keuntungan diri sendiri atau rumah sakit yang tidak seharusnya dilakukan dan bahkan tanpa mengikuti peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Contohnya mengklaim tagihan yang tidak ada pasiennya, Istilahnya *fraud*.
“Boleh-boleh saja melakukan bisnis di rumah sakit, tapi jangan menghilangkan aspek kemanusiaan dan sosial,” imbuhnya.
Lebih jauh dikatakannya, pihaknya meminta untuk Pelayanan di rumah sakit bagi Peserta BPJS tidak ada perbedaan antara orang kaya dan miskin. “Semua dilayani dengan sama,” pungkasnya.
Diketahui, peserta iuran BPJS sebanyak 277 juta lebih, 1 setengah bulan yang lalu BPJS didatangi Presiden ISSA atau (International Social Security Association), presidennya datang memberikan penghargaan Indonesia telah mencapai USC (Universal Head Coverage) yang pesertanya sudah 98% lebih dan Penghargaan di terima oleh Wapres. (Red).